Lagi! Kasus Baru Gagal Ginjal Akut Kembali Memakan Korban Balita 1 Tahun, Begini Pernyataan BPOM
Balita berumur 1 tahun dilaporkan meinggal dunia akibat gagal ginjal akut-Foto/Pixabay/PandaBearPhotographyWales-
"Sehingga, dirujuk dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Pada saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini," kata Syahril.
Kemenkes Bertindak Cari Penyebab
Setelah ditemukan dua kasu baru ini Kemenkes tak tinggal diam, kemudian bertindak untuk mengantisipasi dalam menentukan penyebabnya.
Kemenkes lalu segera melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, mulai dari IDAI, BPOM, ahli epidemiologi, Labkesda DKI, farmakolog, para guru besar dan Puslabfor Polri.
Hal ini dilakukan untuk penelusuran epidemiologi, memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien," jelas Syahril.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan kasus gagal ginjal sudah selesai.
Sebab sejak dua minggu terakhir di bulan November 2022 tidak ditemukan adanya penambahan kasus.
Kasus ini terkonfirmasi ada karena kandungan racun etilen glikol/dietilen glikol (EG/DEG) dalam obat sirup.
EG/DEG ini merupakan senyawa kimia berbahaya yang seharusnya tidak boleh digunakan dalam obat-obatan.
BPOM Tarik 3 Produk yang Diduga Menjadi Penyebab Gagal Ginjal
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengklaim sudah menghentikan sementara produksi dan distribusi obat sirup.
Obat sirup diduga sebagai penyebab kasus baru gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.
Tercatat terdapat 3 produk dengan nama Praxion yang terdaftar di BPOM.
"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi pasien hingga investigasi selesai dilaksanakan," tulis BPOM dalam laman resminya seperti dikutip Kamis, 9 Februari 2023.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: