Digital Safety Masyarakat Masih Rendah, Kominfo Sebut Ada 130 Ribu Korban Penipuan Online di Sepanjang Tahun 2022

Digital Safety Masyarakat Masih Rendah, Kominfo Sebut Ada 130 Ribu Korban Penipuan Online di Sepanjang Tahun 2022

Ilustrasi hacker-Freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sepanjang tahun 2022 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, jumlah korban penipuan online mencapai 130 ribu orang dengan modus akun bank bodong.

“Masyarakat kita itu paling mudah ditipu secara online dan penipuan online sangat tinggi di Indonesia, laporan ke kami tahun lalu sudah lebih dari 130 ribu,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, Kamis 23 Februari 2023 kemarin.

BACA JUGA:PPATK Deteksi Transaksi Aneh di Keuangan Rafael Alun Trisambodo, KPK : Ada Indikasi Profil Tidak Sesuai dengan Nilai Harta

BACA JUGA:Terungkap, Alasan Dosen UII Ahmad Rafie Ubah Rute ke AS

Menurut Semuel, untuk menanggulangi aksi kejahatan online tersebut, Kementerian Kominfo telah meminta bank terkait  melakukan pemblokiran terhadap rekening bodong yang digunakan pelakunya.

Selain itu, Kementerian Kominfo terus berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat dengan melibatkan 12 perguruan tinggi nasional untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama dalam pilar keamanan digital (digital safety).

“Dari empat pilar yang kita dorong untuk lakukan literasi, yang paling rendah adalah digital safety yang terefleksikan (banyaknya korban penipuan online) di masyarakat kita,” ungkap Semuel.

BACA JUGA: Watak Lama Agnes Gracia Dikuliti Teman Gereja, Latar Belakang Keluarga Ikut Terseret: 'Suka Playing Victim'

BACA JUGA:Bobrok Kemenkeu Terungkap, 13 Ribu Pegawai Belum Lapor Harta Kekayaan

Dirjen Aptika Kominfo mengharapkan, kerja sama dengan perguruan tinggi itu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan ruang digital yang aman dan produktif.

Jika masyarakat bisa membentengi dirinya dari penipuan online¸ maka indeks literasi safety Indonesia juga akan naik, sehingga Kementerian Kominfo bisa lebih fokus lagi ke literasi keterampilan (skill), budaya dan etika.

“Itu yang kita harapkan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset-riset, materi pembekalan supaya kita bisa mulai dari perguruan tinggi sehingga jejaring kami yang hadir pada malam ini bisa bersinergi bersama-sama,” jelasnya.

BACA JUGA:Teman Gereja Nilai Agnes Jadi Biang Masalah di Kasus Penganiayaan David: Papanya Mungkin Syok, Suka Playing Victim Sih

BACA JUGA: Teman Gereja Sebut Agnes Gracia Tak Bisa Dikasih Kompromi, Sebut Cibiran Gak Cukup: Masih Mau Bilang Dia Anak Kecil?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: