Gunung Merapi Erupsi, Apa Saja Dampak Negatifnya Bagi Pernapasan Manusia?

Gunung Merapi Erupsi, Apa Saja Dampak Negatifnya Bagi Pernapasan Manusia?

Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran. BPPTKG menjelaskan, potensi bahaya awan panas guguran tersebut mencapai 7 kilometer, Sabtu 11 Maret 2023. -BPNB-

JAKARTA, DISWAY.ID - Gunung Merapi terpantau masih mengeluarkan erupsi atau awan panas hingga Minggu sore, 12 Maret 2023.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengeluarkan data bahwa Gunung Merapi secara total sudah mengeluarkan awan panas sebanyak 56 kali hingga Minggu pukul 18.00 WIB. 

Ke depannya BPPTKG memprediksi bahwa awan panas di Gunung Merapi masih dapat terjadi sampai beberapa waktu ke depan.

BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Luncurkan 15 Kali Awan Panas

"Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur awan panas guguran kali ini mencapai 3,7 kilometer dari puncak Gunung Merapi," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso pada Senin, 13 Maret 2023.

Sekadar informasi, awan panas adalah hasil dari fenomena erupsi gunung berapi yang terdiri atas sejumlah material vulkanik.

Erupsi gunung dapat berdampak serius pada kualitas udara dan kesehatan pernapasan manusia.

Erupsi gunung mengeluarkan sejumlah besar gas, debu vulkanik, dan abu vulkanik yang dapat mempengaruhi kualitas udara.

BACA JUGA:Wasiat Mbah Marijan, Jangan Buat Gunung Merapi Marah dengan Cara Ini: 'Bakal Diberi Awan Panas jika Melanggar'

Partikel-partikel tersebut dapat terhirup dan menempel di saluran pernapasan, termasuk paru-paru, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pernapasan.

Beberapa bahaya erupsi gunung yang dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan meliputi:

1. Asma dan alergi: Asap vulkanik dan partikel-partikel debu dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan menyebabkan serangan asma pada individu yang menderita asma atau alergi.

2. Batuk dan sesak napas: Partikel-partikel debu vulkanik yang terhirup dapat memicu batuk dan sesak napas pada orang sehat, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau memiliki riwayat masalah pernapasan.

BACA JUGA:Gunung Merapi Kembali Erupsi, Penerbangan Jateng dan Sekitarnya Dipastikan Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: