Prediksi Lebih 2 Paslon di Pemilu 2024, PKB: Semua Calon Presiden Tidak Memiliki Elektabilitas Yang Dominan
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid saat memberikan paparannya di acara rilis survei opini publik 'Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024', Hotel Akmani, Jakarta Pusat. -Intan Afrida Rafni-
JAKARTA, DISWAY. ID - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menyebutkan belum ada calon presiden (capres) yang memiliki elektabilitas dominan.
Oleh sebab itu, Jazilul Fawaid yakin pada Pemilu 2024 nanti, akan ada lebih dari dua pasang capres dan cawapres yang berkontestasi di acara 5 tahunan tersebut.
"Hasil survei yang ada, semua calon presiden tidak memiliki elektabilitas yang dominan," ujar Jazilul Fawaid di acara rilis survei opini publik 'Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024', Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Maret 2023.
BACA JUGA:PolMark Research Center Sebut Cak Imin Salah Satu Capres Disukai Publik
"Maka untuk mengatakan bahwa Pilpres akan diikuti oleh dua pasang enggak mungkin tertutup kemungkinan bahwa akan ada diikuti oleh lebih dari dua pasang kontestan," lanjutnya.
Jazilul Fawaid menjelaskan bahwa hal tersebut bisa dia sampaikan berdasarkan survei yang didapatinya.
Meski dirinya tidak menyebutkan lembaga surveinya, namun dia yakin akan ada 3 pasangan calon (paslon) yang akan maju pada Pemilu 2024.
Terlebih lagi, saat ini sudah ada tiga koalisi yang sudah deklarasi, yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Bahkan salah satunya baru mengumumkan bacapres yang diusungnya.
"Hasil survei besar bisa menyimpulkan, minimal akan ada tiga kontestan yang akan berlaga di 2024 sampai hari ini pasangannya siapa belum ada satupun yang muncul karena faktanya memang baru jelas ada tiga koalisi (KIB, KIP, KPP)," imbuhnya.
BACA JUGA:Instruksi Luis Milla Jelang Persija Vs Persib: Selain Tiga Poin, Berikan Permainan Menghibur!
Ditambah lagi, menurut Jazilul Fawaid, presidential threshold Indonesia hanya sampai 20 persen, yang artinya akan mudah bagi setiap koalisi mengusung paslon di pesta rakyat itu.
"Kalau ingin dua pasang Kenapa harus dipasang 20 persen (nilai presidential threshold Indonesia)? pasang saja lebih tinggi itu bisa 2 pasang 40 persen," jelas Jazilul Fawaid.
"40 persen itu bisa dua pasang tapi kalau 20 persen maka akan ada kemungkinan ya bisa bisa 4 pasang, bisa 2 pasang, bisa 3 pasang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: