Kenali Penyebab dan Bahaya Memiliki Kepala Lonjong
Penyebab dan Bahaya Memiliki Kepala Lonjong-ilustrasi-Berbagai sumber
JAKARTA, DISWAY.ID - Kepala lonjong atau kepalan cepat adalah kondisi di mana kepala seseorang memiliki bentuk yang lebih panjang dan sempit dari biasanya.
Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk genetik, lingkungan, dan juga beberapa kondisi medis tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab utama kepala lonjong.
1. Faktor genetik
Penyebab utama kepala lonjong adalah faktor genetik. Kepala lonjong seringkali diturunkan dalam keluarga dan merupakan hasil dari kombinasi gen yang diwariskan dari orang tua.
Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki kepala lonjong, anak mereka kemungkinan besar akan memiliki kepala yang sama.
BACA JUGA:Waspada! 38 Masjid di Jakarta Kena QRIS Palsu, Ini Daftarnya dan Lokasinya
2. Posisi tidur bayi
Posisi tidur bayi juga dapat memengaruhi bentuk kepala mereka. Bayi yang terus menerus tidur dengan posisi yang sama, seperti tidur pada satu sisi atau dengan kepala terus miring ke satu arah, dapat mengalami kepala lonjong.
Ini disebut plagiosefali posisional dan dapat terjadi ketika bayi belum memiliki kekuatan untuk mengubah posisi mereka sendiri.
3. Tekanan pada kepala bayi saat lahir
Tekanan pada kepala bayi saat lahir juga dapat menjadi penyebab kepala lonjong. Jika bayi mengalami tekanan berlebih pada kepala mereka selama persalinan, ini dapat menyebabkan pergeseran tulang-tulang kepala dan menghasilkan bentuk kepala yang lebih panjang.
BACA JUGA:Download Twibbon Ucapan Lebaran Idul Fitri 2023 Lengkap dan Mudah di Sini
4. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis tertentu dapat memengaruhi bentuk kepala dan menyebabkan kepala lonjong. Misalnya, sindrom Crouzon atau sindrom Apert adalah kondisi langka di mana tulang tengkorak bayi tidak berkembang secara normal, yang dapat menyebabkan kepala lonjong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: