Perintah Tegas Panglima TNI Atas Tindakan KKB Papua, Singgung Bantuan Tempur

Perintah Tegas Panglima TNI Atas Tindakan KKB Papua, Singgung Bantuan Tempur

Panglima TNI atas tindakan KKB Papua yang saat ini telah menewaskan satu orang prajurit TNI. -Julian Romadhon-Harian Disway

Laksda Julius juga kembali menegaskan bahwa Panglima TNI selaku Komando utama mengeluarkan perintah tegas serta sangat jelas untuk jangan ragu-ragu ambil tindakan.

BACA JUGA:Catat! Diskon 20 Persen Tarif Tol Jakarta-Cikampek Mulai Berlaku Hari Ini, Berlaku Khusus Pengguna Uang Elektronik

BACA JUGA:Bingung Atasi Kolestrol Naik Usai Lebaran? 3 Cara Ampuh Ini Bisa Dicoba

Selain Laksda Julius menyampaikan bahwa Panglima TNI mengungkapkan atas operasi militer yang sifatnya Smart Operation, di mana jenis operasi ini dilakukan untuk mengurangi jatuhnya korban.

“Strategi operasi ini tidak bisa kami ungkapkan kerana sifatnya sangat sangat-sangat rahasia,” terang Laksda Julius.

Laksda Julius juga menjelaskan bahwa saat ini Satgas ini mencoba untuk menyisir

mendekati posisi dari para penyandera yang kemudian mendapatkan serangan dari KKB Papua.

Dalam serangan tersebut ada anggota TNI yang terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter.

BACA JUGA:Ratusan Ribu Personel Diterjunkan Kapolri dalam Operasi Ketupat 2023

BACA JUGA:Polda Lampung Jawab Kecurigaan Keluarga TikTokers Bima Diintimidasi, Diminta Lapor jika Ada Oknum

Kemudian disaat anggota lain ingin melakukan pertolangan, mereka mendapatkan serangan kembali.

Sedangkan mengenai sebanyak 9 prajurit TNI di sandera oleh KKB pada Sabtu 15 April 2023 dan 6 lainya gugur menurut Laksda Julius pihaknya akan memberikan keterangan lanjutan.

Tak sampai disitu, dalam laporan yang diterima, pihak KKB Papua juga menanyakan dalam sambungan radio, ‘ini kawanmu mau diambil apa tidak’.

Tentu saja ini merupakan sebuah pukulan dan tantangan yang terbuka dari KKB Papua terhadap YNI-Polri tengan usaha pembebasan pilot Susi Air yang masih belum terselesaikan.

Sedangkan kerugian akibat serangan KKB Papua yang mematikan tersebut di mana sebanyak 36 orang, terdiri dari 20 anggota YR 321/GT dan sebanyak 16 personel Kopassus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads