Perintah Tegas Panglima TNI Atas Tindakan KKB Papua, Singgung Bantuan Tempur
Panglima TNI atas tindakan KKB Papua yang saat ini telah menewaskan satu orang prajurit TNI. -Julian Romadhon-Harian Disway
JAKARTA, DISWAY.ID – Panglima TNI dengan tegas mengatakan bahwa TNI tidak akan mundur atas serangan yang dilakukan oleh KKB Papua pada Sabtu sore pada TNI di di wilayah Mugi-Mam, Nduga.
Melalui Laksda Julius Widjojono selaku Kapuspen TNI yang menyampaikan perintah tegas Panglima TNI atas tindakan KKB Papua yang saat ini telah menewaskan satu orang prajurit TNI.
Menurut Laksda Julius, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI tidak akan mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah RI dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua.
BACA JUGA:Panglima TNI Angkat Bicara Atas Tewasnya Prajurit Diserang KKB Papua
BACA JUGA:10 Wahana Taman Impian Jaya Ancol di Liburan Lebaran 2023
Adapun prajurit TNI yang gugur adalah Pratu Miftahul Arifin pada tanggal 15 April 2023 pukul 16.30 waktu Indonesia Timur akibat serangan dari KKB Papu.
Saat itu Pratu Miftahul Arifin serta prajurit lain mendapatkan serangan dari KKB Papua yang melepaskan tembakan sehingga Pratu Miftahul Arifin jatuh ke dalam juruang dengan kedalaman 15 meter.
Laksda Julius juga mengungkapkan bahwa Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan jangan ragu-ragu atas serangan KKB Papua.
Meskipun demikian, Laksda Julius belum dapat menginformasikan lebih detil tentang kondisi prajurit yang lainnya yang saat ini berada di beberapa lokasi.
BACA JUGA:4 Rest Area Favorit Trans Jawa, Mulai Bangunan Heritage Hingga Fasilitas Lengkap Manjakan Pemudik
Hal tersebut dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga pihak TNI masih belum dapat menghubungi personil yang berada di lokasi.
Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan mengirimkan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal.
Menurut Laksda Julius sampai pukul ini pukul 14.03 waktu setempat pihaknya baru mendapatkan laporan bahwa hanya satu orang yang dikonfirmasi gugur atas serangan KKB Papua, atas nama Pratu Miftahul Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: