Cerita Mengerikan KKB Manfaatkan Wanita dan Anak-Anak Untuk Sergap Pasukan TNI

Cerita Mengerikan KKB Manfaatkan Wanita dan Anak-Anak Untuk Sergap Pasukan TNI

Laksamana TNI Yudo Margono selaku Panglima TNI ungkap status siaga tempur hadapi KKB Papua. -tangkapan layar youtube tni-

Yudo kembali menjelaskan tentang simpang siur jumlah prajuritnya yang gugur dalam serangan KKB

Pada saat kejadian, 36 prajurit TNI sedang melaksanakan patroli mencari keberadaan pilot Susi air. 

Kemudian di jalan dihadang oleh KKB dan terjadi kontak tembak. 


Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). -KKB OPM-

BACA JUGA:Pertamina Tambah Stok BBM Hingga Siaga Mobil Tangki di Jalur Mudik

Dari kontak tembak tersebut terdiri dari pasukan 36, satu yang meninggal yaitu Peratu Miftahul Arifin dan jatuh ke jurang sedalam lebih kurang 15 meter dan 4 orang yang luka-luka. 

Tidak semuanya yang luka tembak kata Yudo, ada yang luka kena tembak ada juga luka yang karena jatuh terpeleset karena memang medannya miring.

"Sehingga ketika mungkin bertempur mereka melihat situasi seperti itu dan sebagainya ada yang terpeleset. Tapi alhamdulillah kondisinya mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang selamat siang Panglima.  Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad.  Juga malah ada yang bilang Komando. Itu artinya mereka masih sadar Alhamdulillah mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka," ungkap Yudo.

Yudo menjelaskan, hingga saat ini ada 4 orang personel yang belum terkonfirmasi dan masih dalam pencarian. 

BACA JUGA:Berikut Ini Daftar Alutsista Milik Mabes TNI, AD, AL dan AU

"Saat ini sedang konsentrasi mengevakuasi yang meninggal terjatuh di jurang. Kita usahakan evakuasi walaupun terkendala cuaca. Kita prioritaskan yang luka-luka akibat tembakan KST (Kelompok Separatis Terorime). Tadi semuanya sudah berhasil dan sudah dibawa ke rumah sakit," sambungnya. 

"Tidak ada prajurit TNI yang disandera dan tidak ada senjata prajurit yang disita oleh KST".

Yudo juga mengatakan bahwa status operasi di Papua ditingkatkan menjadi siaga tempur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads