Habib Rizieq Shihab Lebaran Ikut Pemerintah, Minta Jamaah Tak Perlu Panik
Imam Besar Front Persaudaraan Islam, Habib Rizieq Shihab.-ibtv-
JJAKARTA, DISWAY.ID-- Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) memberikan tausiah menjelang berakhirnya bulan Ramadhan 1444 H.
Dalam tausiahnya, Habib Rizieq Shihab menyarankan jamaahnya untuk lebaran ikut pemerintah yang melakukan penetapan 1 Syawal 1444 H melalui sidang isbat pada 20 April 2023.
Lebaran ikut pemerintah tersebut demi menjaga persatuan di tengah perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri 2023.
BACA JUGA:Eks Ketum Muhammadiyah Din Syamsuddin Ungkit Sidang Isbat: Hanya Menghabiskan Anggaran Negara
Oleh karenanya, Habib Rizieq Shihab meminta jamaah tidak perlu panik atau gundah gulana dengan potensi terjadinya perbedaan tersebut.
"Belajarlah lapangkan dada kita, saudara. Belajarlah kita untuk bisa menghormati saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita, selama mereka punya dalil yang bisa dipertanggungjawabkan jangan merasa benar sendiri," kata Habib Rizieq Shihab seperti tayang di Youtube IBTV, Kamis 20 April 2023.
Di kanal Youtube berjudul "Umat Jangan Bingung Penetapan Lebaran, Ikut Pemerintah!" tersebut, Habib Rizieq Shihab, ada perbedaan metode dalam penetapan bulan dalam Islam, yakni metode hisab dan rukyah.
Perbedaan juga berpotensi terjadi pada metode hisab itu sendiri. Sebab, potensi perbedaan secara hisab bisa terjadi dari kriteria derajat ketinggian bulan yang disepakati.
"Kalau orang pakai hisab terus dia punya kriteria yang sudah kelihatan di atas 0 derajat dia (masuk) tanggal baru, kalau kriterianya seperti itu Jumat lebarannya. Tapi ada yang ngitung hisab ini kiranya masih dibawah 2 derajat, jadi bagi mereka di bawah 2 derajat itu belum tanggal baru, karena dalam ilmu imkanu rukyah yang di bawah 2 derajat enggak mungkin bulan kelihatan, sehingga dengan ilmu hisab juga mereka bisa membulatkan bulan Ramadhan menjadi 30 (hari)," ungkap Habib Rizieq Shihab di atas podium.
BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Metode Rukyatul Hilal dan Hisab,
"Artinya berdasarkan hisab pun mereka bisa menetapkan Ramadhan hari Sabtu. Apalagi yang punya prinsip 8 derajat kalau dia menetapkan kriterianya harus 8 derajat maka lebarannya Sabtu," imbuh Habib Rizieq Shihab.
"Jadi itu sama-sama hisab, beda saudara. Jadi jangan kaget jadi enggak semua hisab itu lebarannya Jumat ada yang hisab lebarannya tetap Sabtu. Kenapa? karena berbeda di kriteria," imbuhnya lagi.
Pemerintah, sebut Habib Rizieq Shihab, saat ini menerapkan kriteria dengan parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6.4 derajat.
Dengan demikian, sekali pun ada saksi yang melihat bulan, tapi kesaksiannya belum tentu diterima pemerintah, karena bisa jadi belum sesuai syarat atau kriteria yang disepakati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: