Solid State Batteries Dengan Bahan Baku Sulphur dan Silicon Untuk Kendaraan Listrik dari Fraunhofer, Hilangkan Ketergantungan Pada Lithium
Pabrikan baterai asal Jerman ini telah mengembangkan solid state batteries dengan bahan baku sulphur dan silicon. -Fraunhofer IWS -
Oleh karena itu, proyek 'MaSSiF' menetapkan target yang jelas mengenai kandungan energi dan umur panjang tersebut.
Fraunhofer menetapkan 350 watt-jam per kilogram dan masa pakai lebih dari 300 siklus.
Proyek ini diluncurkan pada Februari 2023 di bawah kepemimpinan Fraunhofer Institute for Material and Beam Technology IWS di Dresden.
BACA JUGA:Bagikan Sembako dan Bansos, MKGR Jaksel Jadikan Idul Fitri Sebagi Momen Untuk Berbagi
Namun, ada enam mitra proyek lainnya menungkapkan bahwa lembaga penelitian mitra dan produsen industri mampu menghasilkan semua komponen kunci yang diperlukan untuk menyelidiki hubungan struktur-properti mendasar dan untuk memproses serta merancang komponen dan sel.
Selain Fraunhofer IWS, Fraunhofer IFAM siap mengembangkan pemisah khusus untuk sel baterai lithium-sulfur.
Para ilmuwan di Westfälische Wilhelms-Universität Münster akan meneliti elektrolit padat yang dibuat khusus dan sifat pengangkutannya untuk jenis baterai baru.
Wacker Chemie AG memasok silikon dan mengetahui cara membuat anoda tersebut.
Sedangkan AMG Lithium GmbH akan berkontribusi pada elektrolit padat sulfida dan bahan aktif katoda baru.
BACA JUGA:Target Bawa Persija Juara Musim Depan, Hansamu Yama Singgung Andil Besar Thomas Doll
BACA JUGA:Lebaran Prabowo
Schunk Kohlenstofftechnik GmbH akan memproduksi aditif karbon atau material komposit yang relevan dengan industri.
Kementerian Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF) akan mendanai proyek MaSSiF dengan hampir 2,9 juta Euro atau Rp 48 miliar
The Fraunhofer Institute for Material and Beam Technology IWS mengembangkan solusi sistem yang kompleks dalam material dan teknologi laser.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: