Kepolisian Segera Bebaskan 4 WNI Disandera OPM Papua, Siapkan Beberapa Skenario

Kepolisian Segera Bebaskan 4 WNI Disandera OPM Papua, Siapkan Beberapa Skenario

Pihak kepolisian mengungkapkan telah menyiapkan beberapa skenario untuk membebaskan 4 WNI disandera oleh OPM Papua. -Facebook-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak kepolisian mengungkapkan telah menyiapkan beberapa skenario untuk membebaskan 4 WNI disandera oleh OPM Papua.

Adapun 4 WNI yang disandera oleh OPM Papua adalah pekerja PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) di Okibab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Menurut Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo selaku Kabid Humas Polda Papua menjelaskan bahwa OPM atau yang disebut juga dengan kelompok KKB Papua yang menyandera empat pekerja tower BTS Telkomsel meminta uang tebusan sebesar Rp 500 juta.

Atas kejadian tersebut, pihak kepolisian segera bebaskan 4 WNI disandera OPM Papua dengan siapkan beberapa skenario.

BACA JUGA:m-BCA Error Setelah BSI Kena Hack, Warganet: Apa Kembali Aja Nabung di Celengan Ayam?

BACA JUGA:4 Pesawat Tempur Rusia Hancur di Perbatasan Ukraina

Sedangkan Kombes Pol Donny Charles Go selaku Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023 mengatakan jika pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah cara sebagai upaya pembebasan sandera.

"Tadi malam sudah dirapatkan oleh gabungan aparat keamanan TNI Polri dan Pemda setempat,” jelas Kombes Pol Donny.

“Ada beberapa alternatif upaya pembebasan sandera nya," ungkap Kombes Pol Donny.

Menurut Kombes Pol Donny saat ini tim gabungan tengah menuju distrik Okbab. 

Kombes Pol Ignatius Benny menjelaskan jika KKB mengajukan tuntutan tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera.

BACA JUGA:4 WNI Disandera KKB Papua, Sebby Sambom: OPM Tidak Meminta Tebusan Sekecil Itu

BACA JUGA:Oknum Kejaksaan Negeri Batubara Peras Orang Tua Kasus Narkoba Rp 80 Juta, Libatkan 3 Oknum Polisi

"Tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, dan langkah-langkah sedang diambil untuk menangani situasi ini dengan cepat dan mengamankan keselamatan para sandera," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: