Awas! Virus Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia, Kemenkes Wanti-wanti Soal Daging Olahan

Awas! Virus Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia, Kemenkes Wanti-wanti Soal Daging Olahan

Virus babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) diketahui sudah masuk ke salah satu wilayah di Indonesia--Pixabay/Lichtsammler

Gunakanlah perlindungan seperti masker dan sarung tangan jika ingin pergi melihat hewan ternak.

Selain itu, rutinlah melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak dengan merujuk pada gejala yang ditimbulkan.

Adapun gejala yang umum ditimbulkan oleh hewan ternak yang terinfeksi virus flu babi Afrika diantaranya hewan ternak mengalami demam, pendarahan, bahkan kematian mendadak.

Virus ini akan menyerang langsung terhadap saluran pencernaan hewan ternak. Sehingga ini menandakan bahwa African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit yang berbeda dengan flu babi biasa.

BACA JUGA:Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Divaksin Booster

Jangan mencoba mencari keuntungan dengan menjual hewan ternak yang sudah mati ke pasar. 

Penting untuk diketahui bahwa virus flu babi Afrika ini masih belum memiliki vaksin atau obat untuk menanggulanginya.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pakan ternak, lingkungan, dan segala peralatan yang digunakan untuk memelihara babi tidak terkontaminasi oleh virus ini.

Meskipun mengonsumsi daging babi yang telah terpapar virus flu babi Afrika tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, daging babi bisa saja mengandung bakteri, parasit, atau virus lainnya.

Oleh karena itu, olah daging hingga matang sebelum mengonsumsinya. Jika Anda mengonsumsi daging babi setengah matang, Anda berisiko tinggi terinfeksi cacing gelang yang menyebabkan trikinosis, atau cacing pita yang menyebabkan taeniasis dan cysticercosis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: