Haedar Nashir Ingatkan 'PR' Pemerintah Agar Indonesia Menjadi Negara Unggul
Dokumentasi:Muhammadiyah-Dokumentasi: Muhammadiyah-Dokumentasi:Muhammadiyah
JAKARTA, DISWAY.ID-- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan beberapa hal perlu dibereskan pemerintah jika Indonesia ingin menjadi negara maju.
Menurutnya, Indonesia dianggap masih memiliki banyak 'pekerjaan rumah' (PR) yang harus segera dituntaskan. Misalnya, masalah korupsi dan utang negara.
Ia menilai persoalan masalah kemiskinan, kesehatan dan faktor lingkungan hidup masih menjadi pekerjaan yang harus segera dibenahi oleh pemerintah pusat atau daerah.
BACA JUGA:Ustadz Abdul Somad Desak Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun Ditangkap, Terkait Apa?
“Ini terjadi karena problem kemiskinan, kesehatan dan faktor lingkungan. Maka masih ada stunting dan lain sebagainya,” kata Haedar Nashir melansir diakun resmi Muhammadiyah dikutip Disway.Id, Jumat 19 Mei 2023.
Haedar ingin pemerintah tidak bersikap santai dalam mengelola SDM dengan membesar-besarkan prestasi yang telah dicapai bangsa Indonesia.
“Saya sengaja mengajak kita agar membuka neraca Indonesia tadi bahwa meski ada positifnya, ada anugerahnya, tapi ada juga kekurangannya agar kita menjadi bangsa yang cerdas dan berani jujur pada diri sendiri,” ucap Haedar Nashir.
Ia menekankan target Indonesia untuk bisa bersaing dan unggul di ranah global diperlukan kerja keras oleh semua pihak termasuk peran pemerintah.
BACA JUGA:Jokowi Bertolak ke Jepang, Hadiri Undangan KTT G7
“Jadi layak kalau kita, seluruh warga bangsa, pemerintah dan seluruh komponen untuk muhasabah. Melihat ke dalam lalu bekerja sungguh-sungguh,” ujar Haedar.
Menurutnya introspeksi diri sangat diperlukan agar kesalahan masa lalu tidak terulang kembali.
Haedar juga meminta pemerintah harus berkerja keras untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul agar bisa bersaing dengan negara maju lainnya.
“Kalau sekadar hanya untuk bersenang-senang, kita Insya Allah bisa mengunggulkan segala kelebihan-kelebihan Indonesia, tapi hati-hati kalau itu yang terjadi, kita tidak bisa bangkit sebagai sebuah bangsa dan lalu introspeksi kenapa itu terjadi?,” Tegas dia.
Haedar mengungkapkan ada beberapa beban mendasar seperti hutang negara yang mencapai 8.000 Triliun, hingga masalah korupsi yang mengakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: