Innillahi! Viral Sungai di Penang Alami Kekeringan, Warga 'War' Rebutan Borong Air Mineral Kemasan di Pusat Perbelanjaan

Innillahi! Viral Sungai di Penang Alami Kekeringan, Warga 'War' Rebutan Borong Air Mineral Kemasan di Pusat Perbelanjaan

Suasana di sebuah pusat perbelanjaan di Penang diserbu warga untuk war air mineral dan segala macam jenis minuman-Foto/Tangkapan Layar/TikTok-

BACA JUGA:Argentina Rayakan Peristiwa Nakba, Timnas Israel U22 Ditolak Keras Masyarakat, Netizen: Sudah Pembukaan Baru Protes

Dia pun menunjukkan bahwa dalam kasus Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Chan mengatakan banyak orang menuding pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation bersalah atas kejadian tersebut.

"Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai," kata Chow Kon Yeow.

Sedangkan Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng, mengatakan ini adalah seruan bagi penduduk Penang.

BACA JUGA:Surat Fandy Christian Untuk Dahlia Poland Usai Diisukan Selingkuh: Aku Harap Keluarga Kecil Kita Baik-baik Saja

"Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air," katanya, dikutip dari The Star.

Terkait gangguan yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda dibuka.

Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena sensor yang salah.

"Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah peringatan dimatikan atau jika perintah yang salah dimasukkan atau apakah ada virus dalam program tersebut," tuturnya.

BACA JUGA:Apa Arti Hiatus, Masa Jeda Sebelum Lanjutkan Kembali Kegiatan

"Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu," katanya.

Saat itu, banyak orang menuding pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation tidak memiliki perencanaan.

"Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai," katanya.

Sementara itu, video fenomena panic buying tersebar di media sosial membuat netizen Indonesia ikut berkomentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: