Wagner Bayar Mahal Atas Perebutan Bakhmut Dengan Nyawa 20.000 Tentara
Wagner bayar mahal atas perebutan Bakhmut dengan nyawa 20.000 tentara. -tangkapan layar twitter @1917CCCP2 -
Prigozhin juga beberpa kali mengungkapkan kritikan keras atas kepemimpinan militer negara Rusia.
Bahkan Prigozhin juga menuduh Sergei Shoigu selaku Menteri Pertahanan dan Valery Gerasimov selaku Kepala Staf Umum Rusia tidak kompeten.
BACA JUGA:Zelenskyy Datangi G7 Saat Bakhmut Direbut Rusia, Minta Tingkatkan Sanksi Ekonomi Bagi Rusia
“Jika warga Rusia terus mengembalikan anak-anak mereka ke dalam peti mati sementara anak-anak elit ‘mengguncang pantat mereka’ di bawah sinar matahari, maka Rusia akan menghadapi kekacauan seperti tahun 1917 yang membawa Bolshevik ke tampuk kekuasaan,” terang Prigozhin
“Perpecahan ini bisa berakhir seperti tahun 1917 dengan revolusi,” katanya.
“Pertama, para prajurit akan berdiri dan setelah itu, orang yang mereka cintai akan bangkit,” tegasnya.
Menurut Prigozhin sudah ada puluhan ribu dari mereka, kerabat mereka yang terbunuh dan mungkin akan ada ratusan ribu serta kita tidak bisa menghindarinya.
BACA JUGA:Rudal Iran Dapat Capai Israel dan Amerika, Kesepakatan Nuklir Teheran 2015 kembali Diungkit
Tahun lalu, Prigozhin mengunjungi penjara Rusia dalam upaya meyakinkan narapidana untuk bertarung dengan Wagner di Ukraina dengan imbalan amnesti jika mereka selamat untuk kembali ke rumah.
Pemimpin tentara bayaran paling kuat Rusia tersebut mengatakan Ukraina sedang mempersiapkan serangan balasan.
Pihak Ukraina akan memukul mundur pasukan Rusia hingga kembali ke perbatasannya sebelum 2024, ketika Moskow menginvasi dan kemudian mencaplok Krimea.
Ukraina akan mencoba mengepung Bakhmut, fokus pertempuran sengit di timur, dan menyerang Krimea.
BACA JUGA:Nolan N30-4 Series Hadir di Indonesia, Helm Tropis yang Nyaman Untuk Harian
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: