Viral! Tolak LGBT, Pendeta Mell Atock Bersyukur Indonesia Mayoritas Islam, Jika Tidak..
Polisi cari tahu kebenaran rencana diselenggarakannya pertemuan LBGT se-ASEAN di Jakarta.-Freepik.com-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Seorang pendeta menjadi sorotan di media sosial karena pernyataannya yang merasa bersyukur kalau Indonesia diisi oleh mayoritas beragama Islam.
Pasalnya pendeta yang diketahui bernama Mell Atock ini mengungkapkan tidak bisa membayangkan jika Indonesia berisi mayoritas Kristen akan melegalkan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender).
BACA JUGA:Ngaku Tak Paham Aturan Lalu Lintas, Pelajar Santai Kendarai Motor Masuk Jalan Tol Tangerang - Merak
Pada video yang diunggah oleh akun twitter @Co***2022 ini, pendeta Mell Atock sedang membahas soal kampanye LGBT yang saat ini sedang gencar dilakukan di negara-negara Eropa.
Menurutnya, penyebab legalnya LGBT dikarenakan pada negara tersebut banyak pendeta yang berperan menikahkan sesama jenis ini.
BACA JUGA:Pengemudi Honda Freed di Bandung yang Viral Beraksi Arogan Ditangkap Polisi
“Saya lihat kayak LGBT di beberapa negara barat sudah legal, kampanye legalitas LGBT sudah menang sehingga legal, maka boleh tuh menikah sejenis,” ujar pendera Mell Atock dalam videonya.
“Dan bagi pendeta yang tidak menikahkan orang yang sejenis ini, pendeta itu bisa dipidana, karena melanggar hak asasi manusia versi negara barat sana,” tambahnya.
Dia mengaku bersyukur bahwa di Indonesia penduduknya mayoritas Islam. Dia tidak membayangkan kalau Indonesia mayoritas beragama Kristen.
BACA JUGA:Gemparkan Dunia, Honda Luncurkan Produk Mid Size SUV Terbaru Honda Elevate!
“Nah, saya bersyukur tinggal di Indonesia nih. Saya pribadi lho, saya tidak dengar dari orang nih, saya banyak mengutip orang juga. Tapi saya punya pandangan pribadi," ungkapnya.
“Saya bersyukur Indonesia mayoritas Islam, saya tidak bisa bayangkan kalau Indonesia Cuma mayoritas Kristen, dipenuhi oleh pendeta-pendeta liberal, maka saya yakin mereka akan melegalkan juga seperti beberapa pendeta atau gereja di Australia, Amerika, Eropa yang sudah melakukan pemberkatan sejenis dengan alasan ham dan lain sebagainya,” tuturnya.
“Mereka tidak pernah memikirkan alkitab, mereka hanya pikir ham bisa menggeser hak Allah. Kacau itu,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: