Rusia Tolak Bantuan PBB Untuk Korban Bendungan Kakhovka
Pihak Rusia tolak bantuan PBB untuk korban bendungan Kakhovka yang jebol beberapa pada 6 Juni lalu. -Tangkapan layar twitter @MamedovGyunduz -
Pihak kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan 17 orang tewas dan 31 hilang, serta lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi di kedua sisi.
Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan era Soviet, yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak awal invasi besar-besaran pada tahun 2022.
BACA JUGA:Dugaan Kebocoran Data Korupsi ESDM oleh KPK Naik Penyidikan, Sekjen KPK Mulai Diperiksa?
BACA JUGA:Enembe: Pak Hakim Masalah Saya Apa, Saya Tidak Pernah Korupsi
Tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan mereka mengatakan ‘sangat mungkin’ ledakan bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia.
Pihak Rusia juga menuduh Ukraina menyebabkan jebolnya bendungan akibat terkena rudal.
Banjir besar yang mengikuti ledakan terjadi saat Ukraina bersiap untuk meluncurkan serangan balasannya Sungai Dnipro.
Illia Zelinskyi selaku komandan Bugskiy Gard Zelinskyi menjelaskan jika ledakan yang terjadi berada di area mesin bendungan itu berada.
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar GBK Dampak Indonesia Vs Argentina
BACA JUGA:SATRIA-1 Sukses Diluncurkan dari Space X Florida, Desember 2023 Mulai Beroperasi
Sebuah foto tertanggal 28 Mei juga menunjukkan sebuah mobil yang diparkir di bendungan, atapnya terbuka untuk memperlihatkan tong-tong besar, yang tampak seperti ranjau darat yang terpasang di tutupnya dan kabel yang mengarah ke sisi sungai yang dikuasai Rusia.
Meskipun bom mobil itu sendiri tidak akan cukup untuk menghancurkan bendungan, itu akan memperkuat setiap ledakan yang berasal dari ruang mesin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: