Bangun ALMA di Pelabuhan Tanjung Ru, PLN Bantu Nelayan Belitung Pangkas Biaya Operasional Hingga 60 Persen

 Bangun ALMA di Pelabuhan Tanjung Ru, PLN Bantu Nelayan Belitung Pangkas Biaya Operasional Hingga 60 Persen

Dari kanan ke kiri: General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Mohammed Munief Budiman, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Prasarana Teknis Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung, Gitono, Kepala Perwakilan PT Angkutan Sungai, -Istimewa-PLN

BELITUNG, DISWAY.ID - PT PLN (Persero) membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama untuk Bangka BELITUNG di Pelabuhan Tanjung Ru, Kabupaten BELITUNG

Hal ini merupakan bagian dari program Electrifying Marine, yaitu upaya PLN memberikan kemudahan bagi pelaku usaha di sektor perikanan mendapatkan akses listrik, khususnya bagi nelayan saat berada di pelabuhan. 

Di Pelabuhan Tanjung Ru, PLN mengoperasikan ALMA dengan daya sebesar 41,5 Kilo Volt Ampere (KVA) yang dipasang di Dermaga Water Front

Dalam penyediaan ALMA ini, PLN berkolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Prasarana Teknis Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau (ASDP).

Supervisor PT ASDP Belitung Abdul Gafur menyampaikan, Pelabuhan Tanjung RU merupakan pelabuhan penyeberangan yang menjadi pintu gerbang arus barang dan penumpang untuk Pulau Belitung. 

Sehingga dengan adanya ALMA dari PLN ini dapat meningkatkan pelayanan untuk pelaku usaha dan masyarakat di pelabuhan.

“Anjungan tersebut membuat para pelaku usaha perikanan dan UMKM di sekitar pelabuhan dapat melakukan penghematan biaya operasionalnya. Karena tidak tergantung lagi dengan bahan bakar minyak untuk mengoperasikan genset," ungkap Gafur.

Selain itu, ALMA bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk memenuhi kebutuhan listrik selama kapal bersandar, khususnya untuk menghidupkan cold storage yang semula berbasis bahan bakar minyak. Keberadaan ALMA diperkirakan mampu memangkas biaya operasional nelayan hingga 60%.

“Biasanya kapal yang bersandar bisa menghabiskan biaya bahan bakar minyak sebesar Rp 600.000 selama 8 jam bersandar. Dengan menggunakan ALMA, cukup mengisi token listrik sebesar Rp 200.000, sudah bisa memenuhi seluruh kebutuhan listrik selama kapal bersandar," lanjutnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel) Mohammad Munief Budiman menyampaikan, pemasangan ALMA di Pelabuhan Tanjung Ru adalah sebagai wujud komitmen PLN melakukan transisi energi di sektor kelautan dan perikanan. ALMA dapat mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik PLN. 

Ia juga berharap ALMA dapat dimanfaatkan oleh semua kapal yang bersandar di Dermaga Water Front dan mendorong perekonomian masyarakat.

"Pemasangan ALMA merupakan salah satu program Electrifying Marine yang sejak tahun lalu dilakukan PLN. Inilah wujud nyata transformasi PLN dalam meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal untuk seluruh masyarakat," tutup Munief.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: