Ukraina Telah Gunakan Rudal Terlarang dari Amerika, Gedung Putih: Efektif Tahan Pergerakan Rusia
Pihak Ukraina telah gunakan rudal terlarang dari Amerika, di mana pihak Gedung Putih mengatakan jika penggunaan rudal cluster munitions efektif tahan pergerakan Rusia. -Tangkapan layar twitter @anno1540-
JAKARTA , DISWAY.ID – Pihak Ukraina telah gunakan rudal terlarang dari Amerika, di mana pihak Gedung Putih mengatakan jika penggunaan rudal cluster munitions efektif tahan pergerakan Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh pihak Gedung Putih, di mana juru bicaranya mengatakan jika rudal cluster munitions telah digunakan oleh Ukraina.
Menurutnya, rudal cluster munitions yang dipasok oleh Amerika Serikat digunakan secara efektif oleh pasukan Ukraina dalam serangan balasan mereka terhadap invasi Rusia.
"Kami mendapat laporan dari Ukraina, dan mereka menggunakannya rudal cluster munitions dengan cukup efektif," kata John Kirby selaku juru bicara keamanan nasional Gedung Putih.
BACA JUGA:RS Militer Kamboja Diduga Jadi Tempat Transpalansi Ginjal
BACA JUGA:Oknum Polres Bekasi Kota Diduga Terlibat TPPO Jual Ginjal, Bareskrim: Ada Oknum Imigrasi Juga
Kirby juga mengatakan rudal cluster munitions yang disediakan Amerika yang dilarang oleh lebih dari 120 negara berdampak pada formasi pertahanan serta manuver Rusia.
Penggunaan rudal terlarang ini oleh Ukraina pada kamis lalu dan berhasil membantu serangan balik Ukriana.
Mdeskipun demikian, serangan balasan Ukraina juga terhambat dengan ranjau anti tank yang disebar oleh pihak Rusia di sepanjang garis depan.
Menurut salah satu pejabat militer Ukraina, mereka menggunakan rudal cluster munitions untuk memecah parit buatan Rusia.
BACA JUGA:Satgas TPPO Polri Ringkus 829 Tersangka, Ribuan Korban Berhasil Diselamatkan
Sedangkan Mykhailo Podolyak yang merupakan Penasihat Presiden Ukraina mengakui jika serangan balasan pasukannya sedikit lambat namun akan mampu mencegah pasukan Rusia mendominasi medan perang.
Amerika dan Ukraina telah menerima kritikan atas penyediaan dan penggunaan rudal cluster munitions di medan perang yang telah dilarang oleh banyak negara karena risiko jangka panjang yang ditimbulkan terhadap warga sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: