Miris! Mantan Bacaleg PDIP di Lombok Babak Belur Dituduh Cabuli Anak Kandung Ternyata Hoaks

Miris! Mantan Bacaleg PDIP di Lombok Babak Belur Dituduh Cabuli Anak Kandung Ternyata Hoaks

ILUSTRASI Kekerasan (DOK. JAWAPOS)--

JAKARTA, DISWAY.ID - Beberapa waktu lalu, seorang bakal calon legislatif (bacaleg) PDIP dari Lombok Barat jadi viral lantaran ia dituduh mencabuli anak kandungnya.  

Atas tuduhan tersebut, pria berinisial SS yang berusia 50 tahun itu babak belur dikeroyok massa.

Ia dipukul, diinjak hingga menyebabkan dirinya tak berdaya. 

SS bahkan hampir mati karena aksi main hakim sendiri massa itu. 

Tak berhenti disitu, SS kemudian dipecat oleh PDI Perjuangan sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) Pemilu 2024. 

Namun, fakta baru terkuak di kasus viral ini.  

BACA JUGA:Oknum Polres Bekasi Kota Diduga Terlibat TPPO Jual Ginjal, Bareskrim: Ada Oknum Imigrasi Juga

BACA JUGA:Satu Tersangka Jadi Pendonor, Praktik Sindikat Jual-Beli Ginjal Diduga Dilakukan di Rumah Sakit Indonesia

SS Tidak Pernah Mencabuli Anaknya

Mantan Bakal Calon Legislatif atau Bacaleg dari PDI Perjuangan (PDIP) berinisial SS yang dikeroyok massa di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata tidak mencabuli anaknya.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh kuasa hukum anak korban SS bernama Moh Tohri Azhari, yang meluruskan kabar pencabulan yang membuat ayahnya dihajar massa.

Tohri menegaskan, tudingan pencabulan yang dialamatkan kepada SS terhadap anak perempuannya tidak benar alias hoaks

Tohri mengatakan SS tidak pernah mencabuli anaknya.

Adapun munculnya isu soal SS mencabuli anaknya itu, kata dia, berawal ketika anak pertama SS mendapat intimidasi dari orang tidak dikenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: