Inilah Peran Aipda M, Anggota Polres Bekasi yang Diduga Terlibat Jual Ginjal

Inilah Peran Aipda M, Anggota Polres Bekasi yang Diduga Terlibat Jual Ginjal

Peran oknum polisi Aipda M dalam dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jual ginjal dijelaskan.-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID - Peran oknum polisi Aipda M dalam dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jual ginjal dijelaskan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan oknum tersebut diduga berperan agar jual beli ginjal itu aman.

"Seperti oknum kepolisian yang kita tangkap ini mereka ga kenal dengan sindikat-sindikat ini, tetapi pada saat para tersangka ini panik bagaimana supaya lolos dari jeratan hukum, anggota ini ada yang mengenalkan sopir Grabnya kenalan daripada sindikat-sindikat ini ‘nih saya kenal anggota kepolisian yang informasinya bisa membantu agar tidak dilanjutkan kasusnya’," katanya kepada awak media, Jumat 21 Juli 2023.

BACA JUGA:Aipda M Jadi Kunci Sindikat Jual-Beli Ginjal Jaringan Kamboja Sulit Terlacak, Polri: Sudah Jelas Pidana!

Kemudian, oknum itu disebut menyuruh para tersangka pindah tempat dan mengganti telepon genggam.

"Apa yang terjadi setelah itu disuruh untuk pindah tempat, HP dihilangkan kemudian jejak data-data dihilangkan," ucapnya.

Sementara, Oknum polisi dan Imigrasi yang diduga terlibat dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) diungkap.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan oknum polisi itu tugas di Polres Bekasi Kota, sedangkan petugas Imigrasi di Bali.

"(Tugas, red) Di Polres Bekasi Kota, kalau Imigrasinya di Bali," katanya kepada awak media, Jumat 21 Juli 2023.

BACA JUGA:Kronologi Penangkapan Sindikat Jual-Beli Ginjal di Kamboja Sempat Bocor, Korban dan Pelaku Lari ke Bali

BACA JUGA:Tegas! Kombes Hengki Sebut Korban Sindikat Jual-Beli Ginjal di Kamboja Tetap Terjerat Pidana, Apa Alasannya?

Disebutkannya, mereka memang diamankan tidak dari satu tempat yang sama.

"Karena memang mereka itu gini, ini tuh sindikat kita tangkap bukan di satu tempat gitu," sebutnya.

"Ada di Palembang, Bali, Surabaya. Mereka itu merekrut dari berbagai daerah. Karena sebagian besar itu diberangkatkan dari Bali. Kemudian ke Malaysia, kemudian Kamboja," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait