Nah Lho! Ratusan Ribu Ponsel iPhone Gunakan IMEI Ilegal, Polri: Bakal Kami Shutdown!

Nah Lho! Ratusan Ribu Ponsel iPhone Gunakan IMEI Ilegal, Polri: Bakal Kami Shutdown!

Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid mengatakan terdapat 191.965 unit ponsel yang menggunakan IMEI tidak sesuai prosedur. -Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID - Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid mengatakan terdapat 191.965 unit ponsel yang menggunakan IMEI tidak sesuai prosedur. 

Adi Vivid mengatakan, mayoritas ponsel yang didaftarkan secara ilegal itu bermerek iPhone. Nantinya, ratusan ribu ponsel itu akan dinonaktifkan. 

"Yang jelas nanti ke depan kami akan melakukan shutdown terhadap 191 ribu ponsel ini. Dari 191 ribu ponsel ini mayoritas iPhone dengan total jumlah 176.874.00," kata Adi saat konferensi pers, Jumat, 28 Juli 2023.

BACA JUGA:Polisi Tangkap 6 Tersangka Kasus IMEI Ilegal, 2 Diantaranya ASN

Sementara itu, Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada mengatakan terdapat enam tersangka terkait pendaftaran imei ilegal melalui aplikasi sistem Central Equipment Identity Register (CEIR).

Dari jumlah tersebut, dua diantaranya merupakan seorang Aparatur Sipil Negara dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan satu lagi dari Ditjen Bea Cukai.

Sementara itu empat tersangka lainnya merupakan swasta yang berperan sebagai importir ilegal dan penghubung. 

"Dari hasil pengungkapan ini, kita telah mengamankan 6 orang tersangka. Di antaranya adalah pemasok device elektronik ilegal tanpa hak, yaitu inisial P, D, E, dan B, dan semuanya adalah swasta. Kemudian kita juga mengamankan inisial F oknum ASN di Kemenperin dan juga inisial A oknum ASN di Ditjen Bea Cukai," kata Wahyu. 

BACA JUGA:Sendang Pancuran

Wahyu mengatakan aksi ilegal ini dilakukan pada tanggal 10-20 Oktober 2022. Pengunggahan IMEI ke dalam sistem CIER Kemenperin sejumlah 191.965 buah IMEI.

“Ada juga akun e-commerce yang menjual jasa buka blokir IMEI dengan mengatasnamakan Kemenperin secara tidak sah,” ujar dia.

Wahyu mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan polisi nomor LP/B/009/II/2023/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 14 Februari 2023. Sebanyak 15 orang saksi dan empat saksi ahli telah diperiksa.

“Berdasarkan arahan Presiden terhadap kejahatan siber, ini merupakan kejahatan yang berpotensi merugikan negara. Akhirnya, kami mengungkapkan kasus IMEI tanpa hak atau melawan hukum,” tegas Kabareskrim.

BACA JUGA:2 Tersangka Anggota Densus 88 yang Tembak Bripda Ignatius Terancam Hukuman Mati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: