Heboh Ganjar Pranowo Muncul di Video Azan Maghrib, Bawaslu: Kita Kaji Dulu Termasuk Politik Identitas Atau Tidak

Heboh Ganjar Pranowo Muncul di Video Azan Maghrib, Bawaslu: Kita Kaji Dulu Termasuk Politik Identitas Atau Tidak

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja.-Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan mengkaji terlebih dahulu terkait video salah satu bacapres, Ganjar Pranowo yang heboh diperbincangkan belakangan ini.

Dalam video itu, diketahui ada sejumlah adegan bacapres Ganjar Pranowo di tayangan Azan Maghrib yang tayang di salah satu stasiun TV milik Ketum Perindo, Harry Tanoesoedibjo. 

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu apakah cuplikan video Adzan Maghrib yang memunculkan sosok Ganjar Pranowo termasuk dalam politik identitas atau tidak. 

BACA JUGA:Ketua MUI Tak Permasalahkan Video Azan Ganjar di Televisi: Justru Sangat Bagus!

"Dilakukan kajian, tunggu ya," ujar Rahmat Bagja saat dikonfirmasi, Senin, 11 September 2023.

Meskipun begitu, Rahmat Bagja berjanji akan segera menginformasikannya kepada awak media mengingat pihaknya juga memiliki tenggat waktu untuk mengkajinya hingga 18 September 2023 nanti. 

"Kami punya waktu 7 hari, sejak ditemukan adanya dugaan," kata Rahmat Bagja. 

"Diusahakan (secepatnya) hari ini, walaupun kami masih punya waktu sampai Selasa, minggu depan," tambahnya. 

Sebagaimana diketahui, Bacapres dari PDI Perjuangan itu muncul dalam cuplikan Adzan Maghrib yang tayangkan oleh salah satu stasiun TV. 

BACA JUGA:Video Azan Ganjar Pranowo Dipertanyakan KPI: Kami Telah Kirimkan Surat

Namun, kemunculan Ganjar Pranowo di tayangan azan magrib di televisi itu ternyata sudah terjadi sejak 5 September 2023 dan tayang di dua stasiun televisi swasta.

"Ganjar Pranowo di azan Maghrib RCT# nih guys, bukan politik identitas?" tulis warganet.

Bahkan, ada netizen yang menyoal kembali janji soal tidak akan 'bermain' dengan politik identitas.

"Ciee yang udah nongol aja di RCT# pas azan Maghrib. Katanya nggak mau politik identitas," tulis akun lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: