Mega Jibao

Mega Jibao

--

NAMANYA saja KCIC. Pramugarinya pun pakai batik yang dibentuk model gadis Shanghai: model jibao. 

"Kita upayakan ada paduan budaya Indonesia-Tiongkok," ujar Allan Tandiono, project management and business development director PT Kereta Cepat Indonesia-China.

Corak batiknya megamendung khas Jawa Barat, Cirebon. Pun pembalut tempat duduknya: batik megamendung. Semua itu atas saran Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek. Perancang seragamnya Didiet Maulana. Desain finalnya di-acc oleh Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo. 

Saya diajak naik kereta cepat Ya-wan (Jakarta-Bandung) itu kemarin. Bersama Menteri Perhubungan Budi Karya.

Kami, 300 orang, berangkat pukul 09.00. Dari Stasiun Halim di Jakarta Timur ke Stasiun Padalarang di Bandung Barat. Benar-benar hanya 30 menit.

Satu jam sebelumnya Presiden Jokowi juga ke Bandung. Dengan kereta cepat. Turun di stasiun Tegalluar di Bandung Timur. Stasiun terakhir itu kini sudah bisa bisa dipakai. Sejak sebulan yang lalu.

"Akses dari jalan tol ke Stasiun Tegalluar sudah jadi," ujarnya.


Dahlan Iskan dan Menhub Budi Karya Sumadi di gerbong kereta feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung. -Raka Denny-Harian Disway-

Saya termasuk belakangan diajak mencoba kereta cepat. Sudah ribuan orang yang mencoba lebih dulu. Gelombang pertama adalah justru orang-orang kampung. Yakni mereka yang kampungnya dilewati rel. 

"Uji coba pertama, kedua, dan ketiga khusus untuk mereka," ujar Allan.

Yang bersama saya kemarin banyak sekali artis terkenal. Ada Roy Marten, Ita Mustafa, Piu.

Ada Cagub Banten Airin.

Ada wartawan seperti Ilham Bintang.

Banyak juga pengurus Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama), UI (Iluni), Undip (IKA-Undip), dan ITS (IKA-ITS).

Total 300 orang. Itu berarti separo dari kapasitas. Rangkaian 8 gerbong ini berisi 601 kursi. Termasuk VIP dan kelas  bisnis.

Gerbong yang untuk kelas ekonomi tempat duduknya jejer lima (dua di kanan, tiga di kiri. Yang kelas 1 hanya dua kursi –mirip first class-nya pesawat terbang.


Dahlan Iskan di gerbong VIP kereta cepat Jakarta Bandung. -Raka Denny/Harian Disway -

Saya sempat ngobrol dengan salah satu masinis dari Tiongkok. Kebetulan asal Tianjin. Rumahnya tidak jauh dari rumah sakit tempat saya operasi ganti hati 17 tahun lalu.

"Begitu orang Indonesia bisa menjalankan kereta ini kami serahkan ke mereka," katanya.

Secara formal tenaga kerja Tiongkok itu akan dua tahun di Indonesia. Tapi bisa lebih pendek kalau yang sedang dilatih ini lebih cepat mampu.

"Kelihatannya mereka bisa belajar lebih cepat," katanya.

Waktu berangkat ke Bandung saya naik di gerbong kelas 1. Bersama menhub yang pernah terkena Covid-19 sangat parah. Kini ia sehat sekali. Tidak ada tanda-tanda pernah masuk ICU 20 hari.

Kembali ke Jakarta saya duduk di kelas ekonomi. Yang kelak harga tiketnya Rp 300.000. Itu sudah termasuk tiket untuk kereta ke bandara, kereta LRT, maupun KRL.


Gerbong kereta cepat kelas ekonomi yang pembungkus kursinya bercorak batik megamendung khas Cirebon. -Gunawan Sutanto-Harian Disway-

Ada yang bertanya ke saya, apa perbedaan dengan kereta cepat  yang di Tiongkok.

Saya jawab: tidak ada bedanya.

Gerbong ini, misalnya, utuh buatan Qingdao, kota pantai di provinsi Shandong. Hanya selera warnanya yang tidak sama. KCIC memilih sentuhan nuansa merah. 

Relnya pun bikinan Tiongkok. Utuh. Lebar rel juga sama dengan yang di Tiongkok: 1.435 mm. Di Eropa juga selebar itu. Hampir 39 cm lebih lebar dari rel kereta api Indonesia yang lambat itu: 1.067 mm.

Di dunia kini tinggal Indonesia, Afrika Selatan, dan sebagian Jepang yang lebar relnya 1.067.

Jepang pun, yang Sinkansen, juga menggunakan lebar rel 1.435. Semua rel kereta cepat memang harus lebar. Agar dalam kecepatan tinggi tidak mudah terguling.

Yang berbeda dengan di Tiongkok adalah cara pasangnya. Itu karena potongan rel yang didatangkan ke Indonesia berukuran 50 meter.

Setiba di Indonesia, di area depo KCIC, rel itu disambung-sambung. Dilas. Menjadi panjang 500 meter. Lalu diangkut ke lokasi untuk dipasang. Tiap 500 meter dilas lagi dengan rel berikutnya.

Maka rel di jarak Jakarta-Bandung itu sama sekali tidak ada putusnya. Utuh. Sudah dilas jadi satu. Karena itu naik kereta cepat ini tidak terasa ada geronjalan sama sekali.

Mulus. Lebih mulus dari paha ayam pop. Tidak ada suara roda glek-glek seperti dalam ilustrasi lagu

'Kereta Malam-nya Frangky & Jane. Suara glek-glek itu datang dari roda yang melewati sambungan rel.

Maka tidak relevan lagi pertanyaan seperti yang saya dapatkan waktu sekolah di SD dulu: mengapa ada jarak di tempat sambungan rel. Saya masih ingat jawabnya hingga sekarang: agar ketika terkena panas matahari, rel tidak melengkung. Besi akan memuai bila terkena panas.

Apakah rel sekarang tidak bisa memuai? Tentu masih sama. Yang beda adalah kualitas bajanya. Ada yang untuk dipanaskan sampai 50 derajat masih belum memuai.

Di Tiongkok panjang potongan rel 100 meter. Lalu disambung dengan las. Menjadi 500 meter. Lalu dibawa ke lokasi untuk dipasang. Untuk dilas dengan 500 meter berikutnya. 

Dengan panjang 100 meter pemasangannya lebih cepat. Tidak banyak pekerjaan las. "Yang dikirim ke kita 50 meter karena jalan kita banyak belokan. Sulit mengangkutnya dari pelabuhan," ujar Allan.

Allan lahir di Jakarta. Sejak SD sekolah di Singapura. Pun SMP, SMA, Universitas, dan Masternya. Ia sarjana teknik sipil NUS, lalu manajemen proyek di Nanyang Technological University (NTU), dan master lagi di bidang manajemen bisnis pada program kerja sama antara Northwestern University, Amerika Serikat dan Peking University, Tiongkok.


Dahlan Iskan bersama Allan Tandiono (kiri)  di gerbong  Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). -Raka Denny/Harian Disway -

Umur 25 tahun Allan bekerja di Singapura. Yakni di proyek pembangunan kereta MRT. Yang lebih banyak bikin terowongan bawah tanah.

Suatu saat Pak Jokowi ke Singapura: meninjau proyek itu. Allan ditunjuk perusahaannya untuk menjadi penerjemah. Saat itulah ia bertemu Pak Jokowi yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Beliau ingin membangun kereta bawah tanah di Jakarta.

"Asal Indonesia?," tanya pak Jokowi.

Allan mengangguk.

"Masih cinta Indonesia?"

Allan mengangguk.

"Pulanglah. Ikut membangun  Indonesia," pinta pak Jokowi.

Allan memutuskan pulang. Masih bujangan. Lalu terjun di proyek MRT Jakarta. Ia-lah yang saat itu sudah punya pengalaman langsung membangun kereta bawah tanah. Di Singapura.

Setelah MRT tahap 1 Jakarta selesai Allan diminta menangani proyek LRT. Khususnya di seksi Jakarta utara. Selesai di situ Allan diminta terjun ke proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Saya heran, meski sejak SD sudah di Singapura bahasa Indonesianya sangat bagus.

"Saya penggemar sepak bola," kata Allan yang bermarga Tan. "Saya selalu minta kiriman Tabloid Bola dari Jakarta," tambahnya.

Liverpool? MU?

"Maaf, Saya fans Arsenal".

Lalu, di usia 28 tahun, ia kawin dengan noni Jakarta. Ketemunya di Singapura juga.

"Saya ingin tambah satu anak, biar tiga," kata Allan. Istrinya tidak setuju. Alasan sang istri: siapa yang jaga. "Suami di stasiun terus", ujar istri seperti ditirukan Allan.

Harapan Allan, KA cepat ini bisa sampai Surabaya. Demikian juga kata Adhi Priyanto Putro, yang juga direktur KCIC. "Kami sudah belajar banyak. Orang-orang Tiongkok sangat terbuka. Gambar pun langsung diserahkan pada kami," ujar Adhi.

Adhi sudah berpengalaman ikut Jepang. Yakni saat membangun MRT Jakarta. "Tidak pernah kami diserahi gambar-gambar seperti sekarang ini," kata Adhi.

Baik Allan maupun Adhi berkesimpulan untuk Bandung-Surabaya elevated semua saja. Keretanya di atas. Seperti di Tiongkok. "Saya kira 5 tahun bisa selesai," tambah Adhi.

Lewat pantai utara atau selatan?

"Lewat mana saja kami siap. Saya dengar pemerintah pilih lewat selatan," ujar Allan. Artinya, dari Bandung sambung ke Kertajati. Lalu ke Cirebon. Dari Cirebon turun ke selatan ke Purwokerto. Lalu ke timur: Yogyakarta, Solo, Madiun, Surabaya.

Atau dari Cirebon ke Semarang, lalu ke arah selatan, ke Solo, terus ke timur sampai Surabaya.

"Surabaya-Jakarta kalau direct bisa kurang dari 3 jam," ujar Allan. 

Soal sulitnya pembebasan tanah, mereka punya kiat yang sama. Kereta cepat itu bisa dibangun di sepanjang jalan tol. Akan lebih cepat. Di sebelah tol. Cukup sewa tanah ke pemilik tol. Pembebasan tanahnya tidak banyak. Hanya di beberapa lokasi yang jalan tolnya terlalu berkelok.

Wow, 5 tahun bisa selesai.

Dalam perjalanan kemarin kami hanya 45 menit di Bandung. Dari Stasiun Padalarang kami naik kereta feeder ke Stasiun Kereta Bandung.

Anda sudah tahu: ada sate kambing terkenal di dekat stasiun. Semua makan sate: 300 orang. Tambah gule dan sop kambing. Enak semua. 

Saya makan 10 tusuk. Satu mangkok gule. Satu mangkok sop kambing.

Saya lihat Tantowi Yahya di sebelah saya: 8 tusuk. Saya lirik Pak Menhub: 12 tusuk.(Dahlan Iskan) 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan 19 September 2023 Berjudul :Satrio Piningit

Leong Putu
Di Madangkara ada Satrio Madangkara : Brahma Kumbara.
Di Jepang ada Satrio Baja Hitam, pembela kebenaran.
Di CHD ada Satrio Pryadi, pembela CoWas...
Hehehe...Selamat Pagi Pak Pry...
Sehat selalu..

Wilwa
Tiongkok dengan strategi menggabungkan dua kutub. Dirintis Deng Xiao Ping hingga Xi Jin Ping. Amerika juga pernah memadukan dua kutub kapitalis dan sosialis di era Franklin Delano Roosevelt dengan New Deal yang mengangkat Amerika dari jurang resesi dan kemiskinan menjadi negara adidaya menggantikan UK. Timur Tengah? Selama ini Saudi kaya-raya dengan gabung Amerika. Jalan termudah dengan jualan minyak. Walau MBS mulai berusaha menjauhi Amerika dan beraliansi ke Tiongkok. 

Liam Then
Bahkan saya berspekulasi dinding gedeg bambu , jika didisain dan diibuatkan mesin anyam khususnya, bisa jadi produk yang laris. Bisa ke Jepang, atau keseluruh dunia. 

Mesin anyamnya tentu bisa pesan ke Jepang atau Tiongkok, insinyur disana sangat hebat, kita akan langsung ditanya ; "mau corak seperti apa?" , mau berapa percepatan, dan khusus di Tiongkok, kita akan juga ditanya : " anda yang mau modalnya berapa?" 

Tentu kita juga bisa pesan kepada ahli lokal kita, apalagi dengan semangat kemandirian produksi dalam negeri, tapi ini bahaya, Pak Bupati Magetan nanti bisa jadi tersangka loh. Kayak seseorang yang jadi sesuatu dulu. Kasihan juga yang ditunjuk nanti, sudahlah susah payah berusaha jadi pionir untuk negara, agar bisa mandiri produksi, eh malah di kurung penjara, sekarang barang luar negeri, malah diberi subsidi. 

Pak Dasep Ahmadi harus di rehabilitasi namanya, malu saya ada cerita begini di sejarah perkembangan produksi mobil listrik di Indonesia.

Liam Then
Bambu adalah bahan alami yang "versatile" begitu orang rambut kuning bilang. Mulai dari kentongan, panggulan,keranjang, cagakan, centongan, tanggulan, tiang,lantai,imbangan perahu,bahkan sampai pada fondasi jalan dan makanan. 

Jika dikombinasikan dengan mesin teknologi modern, makin banyak lagi produk bisa dibuat dengan berbahan bambu. Misalnya dengan mesin CNC, ruas bambu Betung yang terkenal berdiamer besar, bisa di ukir otomatis, dengan corak khusus, apapun desainnya bisa dibuat dan diprogramkan. Visa jadi mug ,vas berukir indah, bahkan jadi tudung lampu eksotis. 

Semoga Magetan sukses dalam mengembangkan bambu. 

agyan
air mengalir ke atas caranya ada dua...
1. Tekanan di atas dikecilin
2. Tekanan di bawah diperbesar
selamat mencoba mana yang paling optimum

Juve Zhang
Suhu pak SBY konon saking marahnya ke Kubu Amin siap turun gunung ikut dalam medan perang langsung jadi komandan .sadar "permainan" sudah level canggih .sang anak yg masih mayor belum paham taktik pertarungan.sampai kena "prank" pak Anies. Wkwkwkwkwk. Sesorang yg sudah menurun suara partainya dan suara  gaungannya perubahan akan sulit balik gaungan jadi Lanjutkan. Mereka lihat tak konsisten dengan Perubahan yg selama ini di gaungkan. Ini jelas bisa membuat suara nya makin amblas . Pak jendral karduss pun sekarang mengandalkan tukang andong. Yg ternyata ahli srategi perang beneran. Wkwkwkwk. Dua jendral sepuh yv ilmunya sudah kadaluarsa. Diporak porandakan oleh tukang andong wkwkwkkw  . Mana dikira 2 jendral kawakan ahli syrategi perang takluk di tangan tukang andong. Wkwjwkwkkw. Itulah kualitas DNA tukang andong. DNA ahlinya ahli strategi. 

Jimmy Marta
'Leaders are made, not born'. 

Saya sangat setuju dg pendapat ahli teori kepemimpinan ini. Pemimpin itu dibentuk dari pendidikan baik formal maupun non formal. Ditempa dari perjalanan hidup dan pengalaman. Tidak karena ia lahir dimana, anak siapa, keturunan siapa. 

Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp prof pry dan teman2 rusuhwan.

seorang istri kehilangan beberapa celdam yg mahal. dia menuduh si pembantulah yg mencurinya. memelas, menangis dan bersumpah. si pembantu menyatakan dia tidak tahu menahu dan tidak mengambilnya. namun ibu majikan tetap ngotot menuduh si pembantu. merasa terpojok dan putus asa. si pembantu berkata "bu. coba tolong panggil bapak kemari." bu majikan makin naik darah. "apa urusannya dengan bapak?" mendengar suara tangisan dan ribut2. muncullah sang suami. "ada apa ini?" tanya sang suami. dengan nekad si pembantu menyahut. "ibu kehilangan celdam pak. saya sudah bersumpah tidak tahu apa2. tapi ibu terus menuduh saya yg mencuri. kan bapak tahu, saya tidak pernah pakai celdam."nah looo... 

Juve Zhang
Masuk kabinet itu bukan sembarangan .umumnya partai berebutan menyodorkan kadernya. Satu dua profesional yg ahli bidangnya  seprti bu SM. kalau pak ET dan pak SU wakil siapa ?? kan pak SU ganti ganti partai.  Mungkin  jawaban tepatnya perwakilan dari  pabrik tas echolac wkwkwkkw. Anda jangan terlalu serius baca nya . lah saya saja bingung jawabnya. Jadi itu jawaban ngawur saja. Hanya lihat jawaban dari  GP Chat Chit Chut.

Wilwa
Pernahkah kita berpikir betapa kasihan para petani khususnya padi bila harga beras murah? Lama-lama tak ada lagi yang mau menanam padi. Ini akan menjadi dilema bagi siapapun presiden 2024 nanti. 

Wilwa
Saya lupa lupa ingat pernah baca bahwa Jepang pernah subsidi gila-gilaan untuk para petani. Pasca Perang Dunia kedua yang menghancurkan ekonomi Jepang. Banyak pemuda-pemudi yang balik ke desa. Menjadi kaya dari bertani. Di saat yang bersamaan, peralatan elektronika dan otomotif berkembang demikian pesat bahkan diekspor ke mancanegara. Petani yang kaya raya jadi konsumen otomotif dan produk elektronika di dalam negeri Jepang. Konon, saya harus cari lagi bacaannya, produksi beras para petani yang berlebih yang dibeli pemerintah dengan harga tinggi lalu dijual murah ke rakyat Jepang sampai dibuang ke laut! Konon, sekali lagi saya sebut konon karena saya harus cari artikel lama, itulah penyebab surat berharga negara Jepang sampai dua kali lipat GDP nya saat ini. Subsidi gila-gilaan ke sektor pertanian. Campur tangan pemerintah yang luar biasa. Persis FDR yang campur tangan terhadap ekonomi dengan New Deal nya. 

Jimmy Marta
Pilkades rasa Pilpres.

Hari hari ini di kampung, perpolitikan lg hangat. Yah hanya hangat, ditengah desa  lereng gunung berapi nan  sejuk. Hangat, tidak heboh apalagi ribut bin rusuh.

Proses pilkades ini sejatinya sudah berjalan lebih sebulan. Awal pendaftaran, ada 9 peminat yg ikut. Diseleksi administrasi dg test segala di kantor bupati, tinggal 5 kandidat layak maju. 

Dimana rasa pilpresnya?. Ini, hari kemaren dan hari ini diadakan debat tanya jawab. Yg didahului penyampaian visi misi semua calon. 

Kantor kades dan jalanan terasa lebih rame dari biasa. Ini pilkades damai betulan. Gk ada keributan. Dari pendaftaran, seleksi, penentuan nomor urut, sampai debat hari ini, semua aman lancar. 

Desaku sudah memperlihatkan sebuah pesta demokrasi yg elegan. Bebas intrik, bebas memilih bebas dari tekan menekan. Sungguh bisa diharap, yg terpilih adalah yg terbaik yg amanah... Semoga. 

Eyang Sabar56
Pertanyaannya adalah :

Pentingkah posisi wapres?

Tupoksinya wapres apa?

Wewenangnya apa?

Sejak MA menjabat wapres, tidak ada gebrakan dan perubahan signifikan yang langsung dirasakan rakyat pemilih.

Ibarat hanya ban serep yang untung²an bisa terpakai. 

Skenario apapun yang sedang digulirkan oleh oigarki, akhirnya sudah bisa dibaca siapa kelak jadi presiden. Tentunya yang paling disibukkan adalah para elit partai, sebagai perpanjangan tangan oligarki. Disinilah rakyat dibingungkan dengan berbagai rupa macam slogan, janji, harapan dan sudah terbukti hanya surga telinga.

Pertanyaan berikutnya, masih pentingkah keberadaan partai pada situasi dan kondisi sekarang ini?

Andai ada alternatif lain, misal capres/cawapres indepeden tentu para pengamat politik lebih tau jawabannya.

#Salamdamaiselalu#

Johannes Kitono
Beruntung pernah tenis dengan Letjen Johny Lumintang dan kebetulan menang. Jendral bintang tiga yang sportif itu langsung bagi cerita tentang Menko Mahfud MD. Yang diangkat jadi Menhan oleh Presiden Gusdur. Dan atas saran tokoh Katolik Frans Seda, Letjen JL diangkat jadi Sekjennya. JL yang pernah Pangkostrad 17 jam juga bingung kenapa dia yang dipilih. Bahkan Presiden Gusdur mau promosikan JL jadi KASAD, jabatan bintang 4 tapi ditolaknya. Kita harus tahu diri, kata JL yang seangkatan dengan Menko LBP dan ex Dubes Philipina. Suatu ketika ada titipan Kardus buat Menhan yang isinya tidak dibuka. Bisa jadi dari oknum Kasus Asuransi Tentara. Tanpa melihat isi kardus yang rupiah atau dolar  Menhan Mahfud MD langsung tolak dan minta di retur. Tentu membuat JL semakin kagum dan respek sama atasannya.Then, datanglah kenalan dari Madura yang mau jadi rekanan Dephan. Sempat bikin pusing Menhan bagaimana cara menolak kenalan sekampungnya.Kenalan Menhan langsung  diterima Sekjen dan dijelaskan syarat dan SOP untuk jadi rekanan Deptan. Ternyata delegasi teman asal Madura tidak muncul lagi. Jadi rekanan Deptan pasti lebih rumit dari bisnis besi tua. Rekam jejak Menko Mahfud MD memang kompeten dan sangat bersih. Semoga Presiden Jokowi dan Ketum PDI-P tidak  " melewati " nya.

Johannes Kitono
19 September 1991.
Hari itulah kami menikah.
Secara adat Bali dan juga di Gereja.
Laki-laki asal Sanggau-Kapuas
Dengan gadis Puri Blayu lahir Jakarta
Pesta di Balai Kartini
Undangan lumayan juga 
Hadir beberapa Menteri atasan mertua
Yang sempat deg deg deg hatinya
Karena hadir juga Gubernur Bang Ali 
Dengan Petisi 50 yang dimusuhi 
Oleh petinggi dan penguasa negeri ini.
Seperti sekejap  32 tahun berlalu
Punya 3 orang anak dan 1 cucu.
Puji syukur kepada Tuhan 
Yang telah kasih  kesempatan 
Melewati pandemi dan menikmati hidup ini.
Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Er Gham
Kedua tim yang belum menentukan cawapres final mereka masing masing, sepertinya saling menunggu. Siapa yang akan dijagokan tim lawan. Mungkin pada detik detik terakhir. Terlalu awal menentukan cawapres bakal buat blunder sepertinya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 206

  • agus rudi Purnomo
    agus rudi Purnomo
  • ghazian faris
    ghazian faris
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Nurkholis Marwanto
    Nurkholis Marwanto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • daeng romli
      daeng romli
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Ardi Suhamto
    Ardi Suhamto
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • yea aina
      yea aina
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Andri Limka Jaya
    Andri Limka Jaya
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
    • Liam Then
      Liam Then
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
  • Impostor Among Us
    Impostor Among Us
  • Hari Purwanto
    Hari Purwanto
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • imau compo
      imau compo
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • imau compo
      imau compo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Ibnu Shonnan
      Ibnu Shonnan
  • KEY
    KEY
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Er Gham
    Er Gham
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Er Gham
      Er Gham
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • KEY
      KEY
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Amat K.
    Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Er Gham
      Er Gham
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • KEY
      KEY
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • rid kc
    rid kc
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Sugik Oit
      Sugik Oit
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Rezeki Berkah
    Rezeki Berkah
    • Liam Then
      Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Liam Then
    Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
  • alasroban
    alasroban
    • alasroban
      alasroban
    • alasroban
      alasroban
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Guslurah
    Guslurah
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain

Berita Terkait