Warga Rempang Ungkap Utusan MEG Bak Preman Main Ukur Lahan, Bawa Golok Ngaku Mau Masuk Hutan

Warga Rempang Ungkap Utusan MEG Bak Preman Main Ukur Lahan, Bawa Golok Ngaku Mau Masuk Hutan

Pada postingan video yang dituliskan bahwa PT MEG menurunkan langsung petugas yang berpenampilan seperti preman datang membawa parang serta peralatan untuk melakukan pengukuran tanah di Rempang. -tangkapan layar video-

Akan tetapi pria itu tetap menolak dengan alasan jika dirinya akan pergi kedalam hutan.

Selain itu pria tersebut juga mengatakan bahwa dirinya ditugaskan untuk ke wilayah tersebut.

Namun saat ditanyai surat tugas, pria itu hanya mengatakan, ‘ada, sebentar ada suratnya’. 

Warga yang berada di lokasi kemudian terus mencecar pria tersebut dengan berbagai pertanyaan serta meminta agar parannya segera diserahkan.

BACA JUGA:IPW Sebut Kombes Irwan Sebagai Penyingkap Tabir di Kasus Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap Mentan SYL: Dia Saksi Kunci!

BACA JUGA:Profil Dini Sera Afrianti yang Tewas di Tangan Gregorius Ronald Tannur Anak Anggota DPR RI

Sedangkan Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah akan membanggun kampung percontohan untuk warga Rempang yang direlokasi.

Relokasi warga Rempang ini seiring dengan rencana pemerintah untuk menjadi Pulau Rembang sebagai kawasan Rempang Eco City, di mana akan terdapat pabrik kaca Xinyi dan mengatakan bahwa pihaknya akan segera menentukan tanggalnya.

“Kampung percontohan yang akan dibangun di Kampung Tanjung Banu yang akan ditata, baik infrastruktur jalannya, Puskesmas, air bersih dan sekolah akan kita buat sebaik mungkin termasuk pelabuhan untuk perikanan,” jelas Bahlil.

Bahlil menjelaskan terdapat lima kampung yang harus dirlokasi, di antaranya Bloket, Pasir Panjang, Sembulang Tanjung, Pasir Merak dan Sembulang Hulu yang jaraknya kurang lebih 3 Km.

Saat memberikan penjelasannya, Bahlil mengungkapkan bahwa terdapat kurang lebih 300 KK yang telah melakukan pendaftaran secara suka rela dari 900 KK yang terdata.

Selain itu Bahlil juga menyampaikan bahwa dalam masa transisi nantinya masyarakat yang direlokasi akan mendapatkan uang tunggu sebesar 1.200.000 rupiah per orang dan kemudian uang kontrak rumah 1.200.000 per KK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: