Bikin Syok, Lowongan Kerja di Jerman tak Serumit di Indonesia dan Lebih Memanusiakan Pekerja

Bikin Syok, Lowongan Kerja di Jerman tak Serumit di Indonesia dan Lebih Memanusiakan Pekerja

Ilustrasi pekerja wanita di Jerman-Germany Visa-

Undang-undang tersebut dikenal sebagai Allgemeines Gleichbehandlungsgesetz atau AAG.

@akasa.dinarga pas aku kuliah S1 juga ada ibu-ibu umur 40an sama sama mahasiswa. aku pernah ketemu bapak bapak umur 50an juga banting setir jadi agen real estate. hidup ga berhenti di umur 30. umur hanya angka #jerman #luarnegeri #tiktokindonesia #fypindonesia #kerja #lowongankerja ♬ suara asli - Akasa Dinarga

 

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya Hukum Kesetaraan Umum atau disebut juga sebagai Undang-Undang Anti Diskriminasi.

Undang-undang ini memastikan tidak boleh ada diskriminasi salah satunya di dunia kerja.

Oleh sebab itu, syarat lowongan pekerjaan di Jerman tidak boleh mencantumkan hal-hal Etnis atau ras, Jenis kelamin, Agama atau pandangan dunia, Tidak cacat, Usia hingga Orientasi seksual. 

BACA JUGA:Seluruh Peserta BPJS Ketenagakerjaan Tak Berhak Menerima Bansos Pemerintah? Oni Marbun: Tidak Sepenuhnya Benar

BACA JUGA:Lowongan Kerja Tak Bisa Sekadar Diumumkan, Ini Aturannya di Perpres No 57 2023

Sehingga untuk mencari pekerjaan di Jerman, hal yang sepenuhnya dilihat oleh HRD adalah kemampuan, pendidikan, motivasi, hingga kepribadian.

Bahkan berdasarkan penelitian, Akasa menyebut sudah ada studi (Diskriminierung in Stellenzeigen) yang menunjukkan 97,8% lowongan di Jerman sudah bebas diskriminasi.

Saking ampuhnya undang-undang ini, ada salah satu wanita yang dulunya berkerja sebagai tenaga kesehatan kini bekerja sebagai masinis berusia 50 tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: