PBB Konfirmasi Kematian Lebih dari 9.900 Warga Sipil di Ukraina, Zelensky : Jangan Mengharapkan Kesuksesan Instan
Volodymyr Zelensky : Pasukan Moskow bersiap menghadapi gelombang serangan baru -zelensky_official/Instagram-
Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa pasukannya telah berhasil mengurangi kekuatan militer Rusia di Laut Hitam dan bahwa lebih banyak dukungan dari sekutunya dapat membawa pada kemenangan akhir Ukraina atas Rusia.
“ Ketika kita menjamin lebih banyak keamanan di Laut Hitam, Rusia akan kehilangan kemampuan untuk mendominasi wilayah ini dan memperluas pengaruh buruknya ke negara lain,” kata presiden Ukraina.
Rusia sering menggunakan armadanya di Laut Hitam untuk melancarkan serangan jarak jauh ke Ukraina.
BACA JUGA:Ternyata Israel Blunder Putuskan Jaringan Internet di Gaza, Gak Bisa Komunikasi dengan Mata-mata
Sektor-sektor yang dianggap dilanda pertempuran paling sengit di timur dan timur laut, termasuk Avdiivka dan Kupiansk tempat Rusia melancarkan serangan dalam beberapa pekan terakhir,” kata Zelensky.
Situasi Kemanusiaan di Ukraina
Direktur koordinasi OCHA, Ramesh Rajasingham, mengatakan kepada DK PBB, bahwa warga sipil Ukraina menderita konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan akibat serangan Rusia.
Sekitar 18 juta warga Ukraina atau lebih dari 40 persen populasi Ukraina, membutuhkan bantuan kemanusiaan, kata Rajasingham, seraya menambahkan bahwa menjelang musim dingin, kebutuhan ini akan semakin besar..
Organisasi-organisasi kemanusiaan membantu masyarakat melakukan perbaikan rumah tangga dan memastikan bahwa sistem air dan pemanas berfungsi sebelum suhu beku, kata pejabat PBB tersebut.
Militer Rusia dituduh secara metodis menargetkan kekuatan Ukraina dan infrastruktur penting lainnya dengan rudal dan drone selama musim dingin lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memverifikasi lebih dari 1.300 serangan terhadap layanan kesehatan sejak awal invasi lebih dari 55 persen dari seluruh serangan di seluruh dunia pada periode yang sama, kata pejabat dari OCHA.
Lebih dari 100 petugas kesehatan dan pasien telah terbunuh sejak awal September, menurut PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: