Pengeboman Israel 25 Hari di Jalur Gaza Tewaskan 3.500 Anak, UNICEF : 400 Anak Terbunuh Setiap Hari
United Nations Children's Fund (UNICEF ) : 3.500 anak terbunuh selama serangan 25 hari oleh Israel-Screenshot/UNICEF -
Anak-anak sudah menanggung terlalu banyak penderitaan, pembunuhan dan penahanan anak-anak harus dihentikan.
“ Anak-anak bukanlah sasarannya,” lanjut UNICEF.
UNICEF menegaskan kembali seruan mendesaknya kepada semua pihak yang berkonflik untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan.
Hal ini untuk memastikan perlindungan semua anak, dan untuk akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan untuk memberikan bantuan penyelamatan nyawa dalam skala besar di seluruh Jalur Gaza, sesuai dengan Hukum Humanitr Internasional.
BACA JUGA:7 dari 10 WNI Akan Dievakuasi dari Gaza, Kemenlu: 3 Memilih Bertugas di Rumah Sakit Indonesia
BACA JUGA:Lumba-lumba Perang Rusia Ancam Ukraina, Begini Tujuan dan Perannya!
20 Ribu Orang Terluka Terjebak di Jalur Gaza
Setidaknya 195 warga Palestina tewas setelah dua serangan Israel terhadap kamp pengungsi terbesar Jabalia, di Jalur Gaza utara pada hari Selasa dan Rabu, kata kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, dalam sebuah pernyataan.
Kelompok militan Palestina juga mengatakan sekitar 120 orang masih hilang di bawah reruntuhan, dan sedikitnya 777 lainnya terluka.
Sementara itu, tentara Israel menyatakan telah membunuh sejumlah anggota pemimpin Hamas yang bersembunyi di kamp tersebut.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia yang padat penduduk di Gaza utara dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Doctors Without Borders (MSF) memperkirakan bahwa meskipun ada evakuasi awal terhadap pemegang paspor asing dan warga Palestina yang terluka parah di seberang perbatasan ke Mesir, lebih dari 20 ribu orang yang terluka masih terjebak di Jalur Gaza.
BACA JUGA:Tiga Pekan Diculik, Israel Klaim Influencer Shani Louk Tewas Saat Jadi Tawanan Hamas
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, MSF mengatakan bahwa dalam evakuasi tersebut sejumlah orang terluka parah, antaranya 22 anggota staf internasionalnya meninggalkan Gaza melalui penyeberangan perbatasan Rafah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: