Denzel Washington Sebagai 'Hannibal' oleh Netflix, Picu Reaksi Keras di Tunisia
Denzel Washington sebagai 'Hannibal' oleh Netflix, Picu Reaksi Keras di Tunisia-denzelwashington/Instagram-
Perdebatan mengenai ras telah banyak dibicarakan di Tunisia sejak pidato Presiden Kais Saied yang terkenal dan menghasut.
Pada bulan pada 21 Februari, Presiden Saied menuduh, tanpa bukti bahwa migran adalah bagian dari kampanye yang lebih luas untuk menjadikan negara-negara ‘mayoritas Arab’, Tunisia ‘murni dari Afrika’.
Pernyataan Saied diterima oleh sekutu-sekutunya dan juga beberapa penentangnya, sehingga memicu kampanye anti-kulit hitam secara nasional dan konflik kekerasan antara warga Tunisia dan migran Sub-Sahara, dan kemudian, deportasi massal migran kulit hitam ke perbatasan gurun dan mengakibatkan kematian puluhan orang.
BACA JUGA:5 Fakta Menyeramkan Kuburan Tionghoa, Bikin Merinding!
Kehadiran migran kulit hitam Afrika dalam jumlah yang semakin meningkat baru-baru ini telah mengungkap kompleksnya sikap 'anti-Afrika' yang terus-menerus terjadidi Tunisia dan Maghreb, wilayah yang masih kesulitan membahas sejarah perbudakan dan status rumit mereka sebagai tertindas dan penindas di benua tersebut.
Di tengah ketiadaan data resmi, komunitas kulit hitam di wilayah Maghreb diperkirakan mewakili lebih dari 10 persen populasi di Maroko, Aljazair, dan Tunisia. Namun kehadiran mereka di dunia politik dan media masih sedikit.
Ziad Al-Rouine, seorang aktivis Tunisia yang menentang rasisme dan anggota LSM anti-rasisme Mnemty, memandang 'Africaness' kompleks di kawasan ini, yaitu Tunisia yang terutama disebabkan oleh pengabaian identitas Afrika di kawasan tersebut.
" Semua kebijakan dan pemerintahan berturut-turut menghapus dimensi, identitas, dan afiliasi Tunisia di Afrika," Al-Rouine mengatakan kepada TNA.
BACA JUGA:Resmi! The Marvels Menjadi Film MCU Pendapatan Terburuk Dalam Sejarah
BACA JUGA:Batal Tayang Hari Ini, Kapan Anime The Boy and The Heron Rilis di Indonesia?
Konstitusi Tunisia tidak menyebut negara tersebut sebagai negara Afrika.
Perdebatan yang dipicu di media sosial dan beberapa media lokal juga sampai ke Parlemen Tunisia.
Di Majelis Perwakilan Rakyat (ARP), Yassine Mami, presiden komite pariwisata, budaya, dan jasa, menanyai Menteri Hayet Ketat Guermazi tentang proyek Netflix.
" Kami tidak memiliki informasi tentang kontennya. Ada risiko memalsukan sejarah," ujarnya, Kamis, 30 November.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
