Update Korban Gempa di Jepang: 57 Orang Tewas dan Puluhan Bangunan Roboh

Update Korban Gempa di Jepang: 57 Orang Tewas dan Puluhan Bangunan Roboh

Update Korban Gempa di Jepang: 57 Orang Tewas dan Puluhan Bangunan Roboh-Screenshoot/YouTube-

Pejabat kota Wajima mengatakan,  bahwa 15 orang dipastikan tewas di Kota Wajima.

Sebelumnya warga kota Wajima menyaksikan gelombang tsunami sekitar 1,2 meter (3,9 kaki), menurut NHK.

BACA JUGA:Bodohnya Milter Israel, Warga Israel Nyamar Jadi Perwira Senior, Bawa Kabur Banyak Persenjataan

BACA JUGA:Inggris Siap Luncurkan Serangan Udara Terhadap Pemberontak Houthi Yaman di Laut Merah

Pada hari Selasa, pemadam kebakaran di Kota Wajima melaporkan bahwa sekitar 200 bangunan diyakini telah terbakar di Jalan Asaichi, kawasan wisata populer di Wajima, dalam kebakaran yang terjadi pada hari Senin, NHK melaporkan.

Departemen tersebut juga mengatakan 25 bangunan, termasuk rumah, telah runtuh, dan 14 bangunan mungkin masih berisi orang-orang yang terjebak di dalamnya, menurut NHK.

Selain itu sekitar 500 orang terdampar di Bandara Noto setelah terminalnya dirusak.  

Peringatan gempa bumi dan tsunami mendorong ribuan orang mengungsi dari wilayah pesisir. 

Hingga Selasa sore, lebih dari 27.700 orang di Ishikawa telah berlindung di 336 pusat evakuasi, kata juru bicara pemerintah setempat.

BACA JUGA:Gempa Bumi Besar 7,6 SR Guncang Jepang, Picu Peringatan Tsunami Dikeluarkan

BACA JUGA:10 Tentaranya Tewas Ditembak Saat Sedang Cegat Kapal Kargo di Laut Merah, Houthi: As Menyatakan Perang Terhadap Yaman!'

Meskipun tingkat kerusakan akibat gempa hari Senin masih belum dapat ditentukan, namun tingkat kerusakan tersebut masih jauh dari tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa berkekuatan 9,0 skala Richter pada tahun 2011.

Ini yang menjadi memicu tsunami dan menyebabkan krisis nuklir di pembangkit listrik Fukushima.

Departemen pemadam kebakaran Jepang mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya menanggapi laporan tentang orang-orang yang terjebak di bawah bangunan yang rusak.

Sementara pejabat kesehatan di kota Suzu mengatakan beberapa dokter tidak dapat merawat pasien yang terluka karena jalan yang rusak membuat mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke tempat kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: