Ekuador Darurat, Presiden Umumkan Perang dan Jam Malam Lawan Geng Narkoba Paling Berbahaya

Di penjara Turi, di kota Cuenca, para tahanan naik ke atap, beberapa dari mereka memakai topi berbentuk serigala, simbol dari geng kriminal dengan nama yang sama. 

Kerusuhan meningkat, para narapidana menghancurkan kamera keamanan penjara.

Krisis serupa juga terjadi di empat penjara lainnya, di mana narapidana menculik hampir 100 pekerja penjara.

Menghadapi peningkatan kekerasan, Noboa menetapkan keadaan darurat yang akan berlangsung selama 60 hari. Tindakan yang sama diterapkan sebanyak 20 kali oleh pendahulunya Guillermo Lasso. 

BACA JUGA:Pemasok Narkoba Artis Ibra Azhari Suskes Diamankan Polisi

Ada Jam Malam

Keadaan darurat menetapkan jam malam antara jam 11 malam. dan jam 5 pagi, dan menetapkan pusat-pusat pemasyarakatan sebagai zona keamanan.

Itu berarti militer dapat beroperasi di wilayah sekitarnya dan mengendalikan kendaraan yang melewati perimeter.

Kerusuhan di dalam penjara meluas ke jalan-jalan, khususnya di provinsi Esmeraldas, di mana tiga serangan dengan bahan peledak tercatat terjadi di kota yang berbeda.

Salah satu serangan terjadi di dekat markas polisi di Esmeraldas, salah satu provinsi dengan tingkat kekerasan tertinggi di negara tersebut.

Menurut pihak berwenang, terdapat 8.008 kasus pembunuhan di Ekuador pada tahun 2023.

Dari jumlah tersebut, 91% disebabkan oleh kekerasan kriminal terkait dengan perdagangan narkoba.

Ketegangan di Ekuador meningkat setelah José Adolfo Macías, alias Fito, penjahat paling berbahaya di Ekuador, melarikan diri dari penjara Regional Guayaquil bersama empat orang lainnya dalam lingkaran keamanannya.

Pihak berwenang di SNAI, entitas yang bertugas mengendalikan penjara, menyadari bahwa dia telah melarikan diri ketika mereka menemukan selnya kosong selama operasi polisi dan militer untuk menyita senjata dan benda terlarang.

Pemerintah belum mengakui bahwa Fito – pemimpin geng kriminal Los Choneros – telah melarikan diri, hanya mengatakan bahwa dia “belum muncul.”

Sumber: el pais