Mahfud MD Sebut GreenFlation Pertanyaan Receh, Budiman Sudjatmiko: 'Receh Dari Hongkong, Pertanyaan Mahal Itu!'

Mahfud MD Sebut GreenFlation Pertanyaan Receh, Budiman Sudjatmiko: 'Receh Dari Hongkong, Pertanyaan Mahal Itu!'

Budiman Sudjatmiko.--

Teknologi hijau (teknologi ramah lingkungan) seperti kendaraan bertenaga listrik dikembangkan sebagai upaya untuk melakukan pengurangan produksi karbon demi kelestarian lingkungan.

Melansir dari laman web European Central Bank, pada masa transisi kepada teknologi hijau, proses produksinya membutuhkan bahan baku logam dan mineral dalam jumlah yang sangat besar. 

Pada kendaraan listrik misalnya, proses produksinya membutuhkan mineral enam kali lebih banyak dari pada kendaraan bahan bakar minyak. 

Teknologi ramah lingkungan akan menjadi bagian terbesar dalam permintaan logam dan mineral di masa mendatang.

BACA JUGA:Debat Gibran dan Cak Imin Bahas Soal Nikel vs LFP, Muhaimin Hampir Kegocek: 'Mau Tebak-tebakan Bukan Tempatnya'

Besarnya jumlah permintaan dan terbatasnya ketersediaan bahan baku menjadi alasan kenaikan harga komoditas  dalam kurun waktu belakangan ini. 

Perkembangan ini menggambarkan paradoks penting dalam perjuangan melawan perubahan iklim: semakin cepat dan mendesak peralihan menuju perekonomian yang lebih ramah lingkungan, maka akan semakin mahal pula biaya yang harus dikeluarkan dalam jangka pendek. 

Melalui pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa greenflation adalah inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga bahan baku mineral dan logam dalam masa transisi penggunaan teknologi ramah lingkungan. 

BACA JUGA:Hasto PDIP Sebut Emosi Gibran Ketularan Prabowo di Debat Cawapres: Jauh dari Jokowi

Sejauh ini, dampak langsung dari inflasi hijau terhadap perseorangan lebih kecil dari pada dampak inflasi fosil. 

Namun, seiring semakin banyaknya industri yang beralih ke teknologi rendah emisi, inflasi hijau diperkirakan akan memberikan tekanan pada harga berbagai produk selama masa transisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: