Pemukul Bola

Pemukul Bola

Petugas KPPS di Pemilu Pakistan ketika melakukan perhitungan suara usai pencoblosan.-AFP-harian.disway.id

PEMILU tanpa internet. Tepat di saat orang berangkat ke TPS jaringan komunikasi mati. WA, Facebook, email, TikTok macet.

Itulah suasana hari pencoblosan suara di Pakistan kemarin.

Hasilnya: baca komentar dari perusuh Disway siang nanti. Sampai saya selesai menulis naskah ini belum jelas siapa pemenangnya. Pukul 21.00 WIB masih jam 4 sore di sana.

Hampir pasti partai penguasa yang menang: PML-N. Hanya saja, seperti biasa, menangnya tidak cukup mayoritas untuk bisa sendirian membentuk pemerintah baru.

Atau kali ini bisa. 

Upaya memenangkan PML-N luar biasa. Segala cara. Macetnya internet juga dituduhkan ke pihak penguasa: sebagai salah satu cara itu. Orang pun mulai curiga: jangan-jangan ada permainan angka-angka.

Cara lain Anda sudah tahu: mantan Perdana Menteri Imran Khan dimasukkan penjara. Di banyak perkara sekaligus. Termasuk perkawinannya yang dianggap melanggar hukum: dilakukan di masa idah.

Partai yang dipimpin Imran Khan pun dihambat habis: PTI. Caleg dari PTI tidak boleh pasang logo partai. Logo PTI dianggap ilegal: melanggar hukum Pemilu.

Alasannya: logo partai itu dipilih tanpa lewat pemilu di internal partai. UU Pemilu di sana menetapkan: logo partai harus dipilih oleh anggota partai lewat pemilu internal. 

Logo partai PTI memang mengkhawatirkan: tongkat pemukul bola dalam olahraga kriket.

Anda sudah tahu: kriket adalah olahraga paling populer di Pakistan. Imran Khan pernah jadi kapten tim nasional yang legendaris: Pakistan jadi juara dunia. Kali pertama dan belum pernah terulang setelahnya.

Coba Anda perhatikan baik-baik logo itu: di mana telak bahayanya. Bentuknya sangat sederhana. Bagi kita yang tidak akrab dengan kriket bisa jadi logo itu dianggap talenan di dapur istri: untuk landasan iris cabe atau bawang bombai.


Alat kriket yang menjadi logo PTI salah satu partai di Pakistan.-nation.com.pk-harian.disway.id

Tanpa logo itu, para caleg di sana tidak pede. Basis PTI di pedesaan. Tidak banyak pemilik HP di wilayah itu.

Padahal dalam kampanye selama ini lebih banyak dinyanyikan lagu bertema pemukul bola kriket: Patel Para Patel Para. Itu bahasa Urdu untuk hebatnya pemukul bola kriket.

Hanya pemukul bola. Logo partai-partai di sana memang miskin imajinasi. Ada partai berlogo rumput. Ada pula yang berlogo sapu.

Lihatlah logo satu partai terbesar di sana: PPP. Pernah menang. Pernah jadi penguasa. Dua kali. Pendiri partai itu jadi perdana menteri yang berakhir di tiang gantungan: Zulfikar Ali Bhutto. 

Jauh setelah itu PPP menang lagi. Putri Bhutto jadi perdana menteri: Benazir Bhutto. Hidupnyi berakhir di panggung politik: dia tewas ditembak.

Logo partai ini: tanda panah. Hanya tanda panah. Betapa tidak menariknya. Apalagi gagang panah itu dipenggal oleh tiga warna: hitam, hijau, putih –warna bendera Pakistan. 


Logo-logo partai di Pakistan.-humnews.pk-harian.disway.id

Tapi logo ini juga populer. Dianggap berbahaya. Pernah dilarang –dengan berbagai alasan. Benazir membawanya ke pengadilan. Menang. Sejak itu logo tanda panah dipakai lagi. Sampai sekarang.

Bhutto Zadari, putra Benazir, kini menjadi pimpinan puncak PPP. Tapi masih sulit untuk menang. Basis utamanya di kota Karachi dan sekitarnya. PPP dianggap terlalu sekuler.

Maka tiga partai besar di Pakistan sebenarnya hanya kuat di masing-masing basis mereka: PML-N di Punjab dan sekitarnya. PTI kuat di Baluchistan dan sekitarnya. 

Punjab adalah wilayah dengan penduduk terbanyak. Juga paling maju. Secara ekonomi Pakistan adalah Punjab. Semua bisnis besar di Punjab –di sekitar Lahore.

Karachi di selatan hanyalah pusat kemiskinan kota.

Baluchistan di barat adalah pusat ekstremis dan kemiskinan daerah.

Maka ketika PTI menang dan Imran Khan jadi perdana menteri, orang Punjab merasa diperintah oleh orang dari udik –biar pun Imran sendiri sudah menjadi orang metropolitan. 

Imran Khan sangat sulit membangun ekonomi. Saat Imran jadi penguasa gubernur Punjab tetap dari partai PML-N. Yakni Shehbaz Sharif --adik kandung Nawaz Sharif. 

Sang adik tiga kali menjabat gubernur Punjab. Sampai kapan pun dinasti Sharif akan berkuasa di Punjab. Ia konglomerat terbesar di Punjab. Bisnis jenis apa pun merekalah penguasanya.

Imran sebenarnya pernah jadi harapan baru: agar Pakistan tidak lagi jadi rebutan dua dinasti saja: Bhutto dan Sharif. Imran dari wilayah barat yang netral.

Tapi Imran tidak dipercaya oleh militer. Imran dianggap pro militan Islam. 

Imran sendiri sebenarnya sangat liberal tapi basis pendukungnya memang dari kawasan yang terpinggirkan.

Militer sebenarnya juga pernah jadi harapan baru agar bisa keluar dari rebutan dua dinasti itu. Sayangnya penguasa militer yang berhasil melakukan kudeta saat itu tidak berhasil jadi diktator yang baik.

Perdana menterinya, Jenderal Zia ul Haq hanya berhasil bertahan lama di istana, tapi tidak berhasil membangun Pakistan.

Saya sudah menjelajah tiga wilayah yang berjauhan itu: secara kasat mata pun terlihat hanya Punjab yang ''hidup''.

Karachi ruwet dan miskin. Penduduknya mengeluhkan penanganan sampah yang buruk. Juga kekurangan air. Dan harga gas kian tidak mampu terjangkau. Sedang Baluchistan gersang dan miskin. 

Masing-masing wilayah itu menginginkan perdana menteri dari wilayah sendiri. Maka PML-N kini menghadapi oposisi dari Karachi dan Baluchistan.

Secara pribadi saya melihat Nawaz Sharif adalah perdana menteri terbaik di antara yang pernah ada. Pembangunan ekonominya paling terlihat. Nwaz-lah yang menjalin pertama hubungan intim dengan Tiongkok. 

Tapi pembangunan ekonomi mungkin kurang menarik di sana. Politik dan demokrasi lebih menggairahkan.

Hari ini kita akan lihat apakah PML-N yang berlogo singa bisa menang. Logistik kampanye PML-N seperti tanpa batas. Termasuk mampu membawa singa hidup ke arena kampanye. Yakni singa putih yang sebenarnya sudah langka di sana.(Dahlan Iskan)


Follow WA Channel Harian Disway--

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 8 Februari 2024:  Disway Gratis

Lagarenze 1301
Dulunya hanya blog pribadi. Terbit 9 Februari 2018. Berisi pandangan, gagasan, dan pemikiran Dahlan Iskan. Konsisten setiap hari. Disway mulai dikelola oleh manajemen DBL Indonesia pada ulang tahun pertama, 9 Februari 2019. Pada 4 Juli 2020, Dahlan Iskan mendirikan media cetak Harian Disway. Hasil pemikiran Dahlan Iskan selama lockdown pandemi Covid-19. Sejak 17 Agustus 2021, Harian Disway memasuki ranah digital. Melebur bersama disway.id. Informasi di atas dikutip dari "tentang kami" di Disway.id. Tapi, tidak disebutkan apakah Disway.id bernaung di bawah badan hukum PT Disway Rumah Berita. Kini Disway sudah jadi rumah besar. Saya tidak tahu sejak kapan Disway.id bermetamorfosa menjadi holding (domain induk) untuk seratus lebih media online (subdomain) di bawah jaringan Disway National Network. Disway semakin menggemuk, semoga juga views semakin  menggunung, revenue semakin tinggi. Dan, karyawannya semakin sejahtera, aamiin.*

Leong Putu
Tak selalu yang gratis merupakan sesuatu yang murah apalagi murahan. Oxigen / udara yang kita hirup setiap hari adalah gratis, bukan karena murah apalagi murahan. Tapi karena Sang Pencipta tahu, kita tak kan sanggup untuk membayarnya. Jadi cobalah hela nafas panjang lalu hembuskan perlahan seraya berkata :"Terimakasih Tuhan". .... Pagi pagi sakit gigi/ Mungkin karna jarang sikat/ Selamat pagi lur met pagi/ Semoga kita selalu sehat/ ..... 365_mantun sikat.

Ahmad Zuhri
Dari jumlah viewer dan traffic yg masuk mempengaruhi pendapatan iklan Adsense yg konon udah di kisaran 80 - 100 jt per hari.. Nikmat mana lagi yg didustakan.. Dengan terus produktif menulis dapat terhindar dari pikun dan stroke karena tetap dapat penyaluran yg tepat setelah 'pensiun'.. Alhamdulillah.. Bapak saya umur 84 tahun waktu itu masih sangat sehat karena masih bisa beraktifitas ke sawah, bertani setiap hari.. Ndilalah kecelakaan ketabrak motor waktu mau pergi ke sawah, sampai harus operasi ganti tulang sendi panggul kanan.. Sekitar 1 tahun saya mondar mandir antar kontrol dan fisioterapi, Alhamdulillah bisa pulih jalan.. tapi daya ingat nya yg menurun drastis karena tidak bisa beraktifitas pergi ke sawah seperti dulu lagi.. Selain daya ingat yg menurun, penyakit yg lain jg mulai menyerang.. jantung, vertigo, darah tinggi.. Jadi, tetap produktif beraktifitas di hari tua sangat membantu daya ingat dan kesehatan.. tentu sesuai bidangnya masing-masing. Semoga.. kita semua bisa..

Shinta Widyawati
Setelah coba cari2 nama di atas. ketemu Mas Julius Nata saputra (gepeng). Nama perusahaanya unik, ada PT Asli Isoae Solusine, dan PT Sewiwi Indonesia alamat kantor Depok dan Yogya.mungkin aja karena mereka orang jawa, nama perusahaannya jawa semua hehehhe

Mirza Mirwan
Setelah enam tahun berlalu barulah terungkap bahwa selain Mas Joko Intarto ternyata ada tangan-tangan lain yang membidani lahirnya DI'sWay dulu itu: Mas Julius Nata Saputra (Gepeng), Mas Edi Hermawan (Iwan), dan Mas Yuli Eka Saputra (Eka). Terima kasih atas pengorbanan mereka. Tetapi, eh, kenapa Pak DI tidak menyebutkan nama perusahaan pengembang web milik Trio Gepeng-Iwan-Eka, sih? Padahal nama perusahaan Mas Jto pernah disebut: Jagaters (Studio).

DeniK
Gratis. Kata gratis begitu membelenggu pikiran Abah. Itu bermula dari komentar durian gratis. Pun sampai saat ini kata gratis masih menghantui pikiran. Cocok dengan yang sedang di kampanye kan yang serba gratis.kalau ada yang tanya :" uang nya dari mana ? ". Tinggal jawab .' loh kok tanya saya". Beres . Wassalam.

Jokosp Sp
Biar gratis tapi telah memberi manfaat luar biasa. Ha coba tiap pagi harus nongkrongin lap top minimal 1/2 jam khusus buat baca Disway. Sesaat sesudah bersih bersih dan rapikan toko, dan buka pintu toko. Lap top harus segera dibuka untuk lihat kalau ada wa pesanan cetakan dari pelanggan. Buka wa ya buka Disway, itulah rutinitas selain minum kopi kapal api sasetan. Sarapan pun bisa ditinggalkan karena harus melayani pelanggan. Tak salah kalau saya harus berterima kasih ke: Pak Dahlan dan tiga creatornya Mas Joko Intarto, Mas Gepeng, dan Mas Iwan. Terima kasih tertinggi buat kalian berempat. Makan ketupat di kandangan, iwak haruan itu lauknya. Kusempatkan karena tak diundang, berterima kasih saya mengucapkan.

thamrindahlan
Selamat Pagi Abah, Pak Mario dan sobat perusuh nan elok hati. Menyambut perayaan Ulang Tahun disway.id ke - 6 ada 4 point saran saya sampaikan. Pertama pada CHDi 9 Februari 2024 judul : Saran Perusuh. Tulisan Abah hanya satu kalimat saja : " Hari ini saya menampilkan seluruh tulisan kaum perusuh yang berisikan saran pendapat sebagai bentuk rasa kasih sayang dan cinta untuk diswayi.id." Kedua: Merujuk pada iulang tahun ke - 4 ketika itu Abah memiliki ide briliyant. Menampilkan tulisan komentator khusus dalam bentuk Pantun. Judul disway.id Ulang Pantun. Ketiga : Bersebab hal itu tidak ada salahnya Abah berbaik hati meletakkan saran pendapat di bagian atas. Seluruhnya ya Abah tidak usah di seleksi. Ke empat : Boleh jadi inilah hari ulang tahun yang bisa dinikmati bersama para pemegang Saham Maya PT CHDi. Saham tidak berbentuk nominal Rp namun jumlah nya tak terkira sesuai dengan keaktifan memberikan komentar setiap hari. Demikian saran disampaikan semoga mendapat atensi. Dunia literasi adalah keabadian ter rekam secara digital. Sobat peryusuh bisa cari di google.com key wotd " lang Pantun" . Dalam hitungan detik muncul ratusan link. Link itu merupakan kepedulian media sosial on line me masukkan setiap tulisan Abah. Artinya tingkat keterbacacaan CHDI boleh dibilang tertinggi di negeri ini. Metode promosi Abah sangat cerdas bin cerdik. Topik yang ditayangkan setiap hari dipastikan menmbah jumlah pembaca. Pembaca baru dialah yang dibahas bersama para pengkiut.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@DjpkoLodang Pak Djoko Ysh.. Setelah nenek meninggal, ibu saya mulai membatik. Juragannya masih saudara. Saya juga sering ambil kain mori, dan juga setor hasilnya ke juragan. Kalau ibu saya mbatiknya pagi siang sore. Dan ditambah malam hari sampai sekitat jam 24. Saat umur 5 sampai kelas 2 SD, sy bantu kehidupan kelg dg kerja - bantu2 nyapu halaman org. Klas 2 SD sampai 2 SMP saya jadi ART. Tugasnya: nyapu luar dalam, belanja, bantu masak, ngangsu/nimba air sumur, bikin kantong kertas utk toko roti. Klas 2 SMP saya "merdeka". Maksudnya tidak jadi ART lagi. Saya banting setir jadi "penulis" cerita anak. Plus menulis apa saja yang ada honornya. Klas 3 SMP sy udah punya kartu pers. Jadi wartawan utk harian El Bahar. Tapi tiap malam saya tetap sambil nemani ibu mbatik. Beliau mbatik, saya jaga api yg utk manasin malamnya. Plus jaga radio transistor, tuk nyetel ketoprak dan atau sandiwara RRI. Sayanya sambil nulis. Target nulis 5 - 10 artikel. Ada yg dimuat ada yg tidak. Pernah ngalami yg dimuat lebih banyak. Pernah juga yg tidak dimuat lebih banyak. Lulus SMA masuk BUMN pakai ijasah SMP. Alhamdulillah.. Sampai saat ini masih. Dan tahun inI masuk tahun ke 50 di BUMN itu, meski sebenarnya sudah pensiun sejak 14 tahun lalu..

djokoLodang
... Almarhumah ibu saya membatik. Setiap hari, dari pagi sampai sore. Ambil kain mori dari orang, kemudian dibatik. Di rumah. Batikan pertama itu disebut "ngengreng" Ibu duduk di dingklik kira2 10 cm dari tanah. Kain mori dibentangkan di atas "gawangan". Di samping kanan ada anglo kecil, untuk memanaskan "malam"--sejenis lilin-- di wajan kecil. Menggunakan "canting" yang dicelupkan ke "malam" cair, meniupnya, canting itu digunakan sebagai pena untuk melukis mori. Butuh kesabaran luar biasa untuk membatik itu. Sampai sekarang masih terkenang dengan jelas wajah ibu saat meniup canting itu. Bentuk bibir dan mulutnya saat meniup. Entah, mengapa kenangan saya kok ya saat ibu meniup canting itu. Saya sering bertugas mengambil mori dari "juragan" --begitu sebutannya-- sambil mengantarkan batikan yang sudah siap. Naik sepeda. Sekitar 5-6 km dari rumah. Hasil batikan itu belum jadi "jarik (kain batik). Masih diproses. Oleh juragan batik. Proses itu disebut 'mbabar". Barangkali ada kaitan dengan kata "babaran" yang berarti "melahirkan". ...

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
CERITERA IBU SAYA TENTANG BUBUR Saat masih kecil, almarhumah ibu saya tinggalnya di daerah, yang saat itu nama jalannya adalah: "Wetan Mbeteng", Yogyakarta. Waktu itu nenek saya jualan "kembang", yang biasa dibawa orang kalau akan ziarah ke makam. Laris, karena rumahnya dekat dengan: "Kerkop". (Makam orang Belanda). Sekarang nama jalan daerah itu menjadi: Jalan Brigjen Katamso. Sekarang menjadi jalan yang cukup lebar, dan menjadi salah satu jalan protokol di Yogya. Karena itu sejak dulu, ibu saya tetanggaan dengan banyak keluarga Tionghoa. Menurut ceritera ibu saya, biasanya keluarga Tionghoa itu kalau "belum kaya", sehari-hari lebih banyak makan "bubur". Bukan "nasi". Karena, masih menurut ibu saya, itungan-itungannya adalah: 1). Porsi makan nasi rumahan di keluarga itu rata-rata memerlukan beras 0,6 ons, sekali makan. 2). Kalau pakai bubur, cukup 3 ons beras. 3). Kalau porsi nasi rumah makan Padang, dibungkus per porsi perlu 1,5 ons beras. Kalau makan du tempat: 1 ons beras. 4). Kalau Warteg: 1 ons beras. ### Ssst.. Almarhumah ibu saya, mulai usia 45 punya usaha "katering" kecil-kecilan. (Jadi, makan bubur lebih hemat kan..)

Mirza Mirwan
Sampai kemarin perang Israel-Hamas sudah berlangsung 123 hari dan menelan korban tewas 27.708 jiwa, sementara yang cedera 67.147 orang. Itu belum termasuk korban tewas dan terluka di Tepi Barat. Selama 123 hari itu Menlu AS Anthony Blinken sudah 5x bolak-balik ke Timur-Tengah. Dan selalu bilang optimis terhadap usaha melerai kedua pihak yang berperang. Pun yang terakhir ini. Blinken optimis kesepakatan gencatan senjata (truce deal) akan terwujud, karena Hamas sudah memberi sinyal positif. Tapi Netanyahu bilang: "No end to war without victory!". Bibi bahkan merencanakan untuk menggempur Rafah secara lebih keras lagi. Gila, memang. Rafah yang mestinya hanya layak dihuni 250.000 manusia itu kini disesaki 1,1 juta manusia. Kalau serangan besar-besaran Israel itu benar-benar terjadi, tak ada tempat yang aman lagi untuk melarikan diri. Di NYC, kemarin, dua kelompok Yahudi: Jews For Racial and Economic Justice (JFREJ) dan Jewish Voice for Peace (JVP) berunjukrasa dan memblokir jalan yang akan dilalui Presiden Biden. Mereka membentangkan spanduk JEWS TO BIDEN: STOP FUNDING GENOCIDE OF PALESTINIANS. Bukan itu saja, mereka juga meneriakkan "Not another nickel! Not another dime! No more money for Israel's crime!" Kebrutalan Netanyahu disebabkan karena dukungan Biden, memang.

djokoLodang
--- Baca tulisan mas Joko Intarto tadi, baru tahu kalau kegemaran Abah sederhana saja: ingkung utuh. Numpang tanya, Abah, ingkung ayam jantan atau betina? ...

djokoLodang
--o-- ADUK BUBUR Masih cerita tentang bubur. (mestinya tayang kemarin) Tante Korina sedang berceramah. Melihat hadirin sudah agak tidak "concern", berkata lah beliau: "Bapak-bapak, ibu-ibu, hadirin sekalian yang saya hormati dan cintai. Ada satu pertanyaan saya. Silakan simak. Jawaban yang disampaikan akan menunjukkan salah satu sifat atau pembawaan Bapak Ibu". Hadirin langsung sigap, siap mendengarkan. "Tadi kan ada pembahasan tentang bubur. Bubur spesial buat bayl. Saat menyiapkan bubur itu, Bapak-Ibu mengambil secukupnya, taruh ke wadah. Kemudian tuang air panas ke dalamnya. Diaduk. Naah, Ini pertanyaannya. Saat mengaduk itu, Bapak Ibu pakai tangan kiri atau tangan kanan?" "Tangan kanan!!!, serempak jawaban hadirin. Tapi, ada yang menjawab: "Saya mengaduk pakai tangan kiri. Karena kidal." "Baik lah, Terima kasih", tukas Tante Korina. "Mana? Mana penjelasannya?", tanya hadirin. "Penjelasan apa?" "Tadi Ibu bilang, jawaban kami akan menunjukkan sifat atau pembawaan penjawabnya." "Ooh, itu. Saat saya menyiapkan bubur bayi, setelah ditaruh di wadah dan dituang air panas, saya mengaduknya pakai sendok. Lha nek pakai tangan kan mlonyoh ...." --0--

Juve Zhang
Pak Bos pernah stress gara gara gak ada ide untuk menulis tapi waktu nya mepet.....ini hati hati ...pak Bos jangan sampai kena struk kalau keseringan Stress gak punya bahan tulisan....makanya dulu ada perusuh yg mengajukan diri jadi asisten pak Bos...menyediakan berbagai topik tulisan...pak Bos tinggal "meracik" dengan bumbu dapur khas Disway....ide perusuh itu gak jelek...boleh juga....tentu ada slip gaji yg harus di transfer atas kerja nya menyediakan "bahan mentah".....toh bumbu khas racikan disway gak bisa di tiru ....wkkwkkw

Fauzan Samsuri
Tidak ada layananan 100 % gratis saya kira, kalau kemudian ada yang gratis pasti ada orang dibalik layar yang berjasa. Di tengah kebanyakan media online menerapkan tarif untuk pembacanya, sampai hari ini kita masih bisa akses Disway secara gratis, semoga "Gratis di awal. Gratis sampai akhir" menjadi motonya (baca: ngarep). Menjelang ulang tahun ucapan terima kasih selayaknya kita berikan kepada founding father Disway.id ; Bung JTO, Mas Ahmad Zaeni, Mas Nawie, Mas Gepeng dan Abah DI

Riwayatul Mahya
sy termasuk pembaca disway dari artikel pertama. dulu kerja di perpus tiap hari bisa baca koran cetak. begitu pindah unit, tidak ada koran cetak. baca koran online isinya kacang. hanya satu kalimat, diulang, di-parafrase, ganti judul, ganti gambar. alhamdulillah ketemu disway. terima kasih buat abah dan tim disway.

Leong Putu
Tibak'e, Disway iki sogiiiiih tenaaaaan... macak'e tok sing melas. Sing nduwe sambat tok ae...hedeeeh..... Tapi ancen sambate wong dodolan... : "gak leren blass, pegel". Akeh sambate...lek diwalik :" milih leren utowo gak leren? Milih rame utowo sepi?". Pasti cengar cengir karo jawab :" yoooo....milih gak leren lah...duitku cek no akeh terus". Bos...bos.... Be'en sambat-sambat be'i...

Bahtiar HS
Di momen HUT Disway ini saya iseng menaksir "harga" website disway.id berdasarkan mesin penilai yang ada. Dari worthofweb.com, disway.id dinilai $440,000 atau Rp6,9M kurs hari ini. Nilai ini didasarkan atas estimasi revenue harian, bulanan, tahunan. Estimasi trafik mencapai 27.011 visit/day dg 134.935 pageview/day atau 9,7jt visit/thn dg 48,7jt PV/thn. Ini bs menghslkan pendptan iklan $404/day atau $145rb atau Rp2,3M/thn. Kalau statshow.com memperkirakan, disway.id diakses 609.150 user dg global rank (Alexa) 23.505 yg menempatkan web ini dlm the top 100.000 most popular websites worldwide. Dari ratusan ribu user itu, situs siteprice.org mencatat 99% dari Indonesia dan hanya 1% dari luar negeri. Jadi utk menaikkan trafik dan user, ada baiknya Pak Bos minta disway.id dibuat bilingual (Indonesia-Inggris). Top 5 keywords yg menyumbang trafik ke disway: dahlan iskan disway, dahlan iskan, disway. Dua yang lain sy mengernyitkan dahi: lord didi (3%), milenial nakal (3%). Lord didi mkn merujuk ke Didi Kempot. Mkn disway sering menulis lord of broken heart itu. Yg paling fenomenal: milenial nakal? Selama ini sy hanya kenal om atau tante nakal. Kalau milenial nakal ini ckp mencurigasien saya. Jangan-jangan.... Anyway, selamat ultah disway. Mmg gratis/gratisan. Tp jgn terkecoh, rusuhwan. Trafik panjenengan menghslkan revenue iklan Rp2,3M ke kantong disway. Pak Bos pasti kecipratan. Susuk akeh kalo hanya buat perawatan web, operasional, dan gathering rusuhwan sethn sekali. Salam

Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo dan teman2 rusuhwan. happy birthday disway. terima kasih sudah memberi ilmu gratis kepada kami rusuhwan rusuhwaty selama 9 thn ini. berbeda dengan gratisnya disway. saat ini ramai di linimasa. gratis tiket jakarta tokyo pp dari bank bni yg ternyata zonk. kisah ini bermula dari launchingnya kartu kredit jcb bni ultimate di tgl 21 sep 23. dimana di brosurnya tertulis "dapatkan tiket jakarta tokyo pp klas bisnis untuk total transaksi 200 jt selama 3 bulan berturut turut dengan min transaksi 50 jt per bulan". namun pada tgl 30 okt 23. mendadak muncul klausula baru "apabila alokasi tiket pesawat masih tersedia". yang kemudian, diketahui alokasi tiketnya "hanya" 10 per bulan. jadi mirip undian. banyaknya komplain dari nasabah sampai2 bni menutup kolom komentar di ig nya. berbeda jauh dengan "lao ban" disway. komentar2 yg bernada komplain, malah dimuat dua hari berturut turut. dan terpilih jadi komentar pilihan.

Leong Putu
"Agar lebih lancar, saya belikan oleh-oleh kesukaannya. Seekor ingkung utuh: ayam kremes presto dari di Restoran Ny Lina" Ancen wes gowonane orok... Mantan anak buahe apal... Wkwkwwk... Pupune sing kiwo, pasti dikon bungkusno...hhh

iya nok
"Yang memberi durian gratis saja ditulis –apalagi ini yang meletakkan dasar-dasar sejarah Disway." MAKJLEEBBB kdg yg dekat2 kita sering support ato bantu yg klihatane kecil mmg jarang d ingat. tp yg jauh/jrg ketemu bantunya mungkin setahun sekali tp jg gak gedhe amat sering d ingat. ktk Sayyidina Umar bin Khattab pidato saat pengangkatan beliau jd khalifah jg sederhana pidatonya. beliau mengenang saat sulit, jadi kuli panggul hanya utk beberapa kurma spy bs bertahan hidup. sayangi & syukuri yg slalu ada di sekitar kita, terutama ibu dan pastikan ada namamu d dlm setiap do'anya {lagu kesukaan dr Terawan (CHD edisi dr Terawan)}. matur nuwun utk mrk (Joko, Iwan, Gepeng, Eka dll) yg tlah membangkitkan semangat menulis Abah DI. mugi2 dino iki iso entuk tahta kapak maut genit 212 opo dji sam soe 234 hehehe

Ulik Kopi
Ulang Tahun Pada CHD berjudul di atas, di penghujung tulisan ditulis: Lima hari lagi kita berulang tahun. Tidak tahu harus bagaimana. Yang jelas tidak mungkin dirayakan di stadion Gelora Bung Karno. Sekedar mengingatkan, Disway pada ulang tahun yang pertama bikin acara yang lumayan 'effort' lho. Stand-up, sharing session Dahlan Iskan & Business Leader 9th February 2019 DBL Academy Pakuwon Mall Sby Beda dengan tren kata hari ini, yaitu gratis; acara di atas berbayar. Harga tiket reguler pada tahun itu sudah Rp500rb. Saya mengintip di unggahan tiket bung Ulil Abshor di X aka twitter. Di komen sebelumnya beliau bilang 'beli meski mahal' -:) Apa bang Ulil masih monitor? Kalau sekarang acara economy outlook tidak digandeng lagi dengan ultah Disway. Mungkin menyesuaikan dengan target pasarnya masing-masing. Tapi kalau Abah 'mention' sendiri ultah Disway dari 5 hari sebelumnya, tentu ada harapan. Bahwa ada sesuatu yang disiapkan. Walau banyak kata gratis ditulis, semoga bukan upaya pengkondisian selesainya masa gratis. He he Karena monetasi web atau laman yang sudah populer ya salah satunya dengan membuka keanggotaan premium.. uups :-]

Handoko Luwanto
11:03:41am WIB 125Komen=61utama+64REPLY dari 39Prusuh ♢Urutan↕Komen➜Nama Time ∇123↓u➜ⓂⓊⓁⒾⓎⒶⓃⓉⓄ ⓀⓇⒾⓈⓉⒶ 5m (Pedang Keramat Jirolu) △124↓R→MULIYANTO KRISTA 4m ∇119↓u➜iya nok 12m ∇114↓u➜iya nok 21m △120↓R→Leong Putu 11m △121↓R→Leong Putu 10m ∇113↑u➜Leong Putu 21m △115↓R→iya nok 18m △116↓R→Jimmy Marta 17m ∇118↑R→Leong Putu 14m △122↑R→MULIYANTO KRISTA 5m ∇108↓u➜Fiona Handoko 41m ∇107↑u➜Fiona Handoko 45m ∇106↑u➜Leong Putu 46m ∇110↓R→MULIYANTO KRISTA 33m △111↓R→Leong Putu 27m △117↑R→Leong Putu 15m △125. R→MULIYANTO KRISTA 2m ∇105↑u➜Yellow Bean 54m ∇102↓u➜Jimmy Marta 1j ∇101↑u➜Juve Zhang 1j ∇96↓u➜Bahtiar HS 2j △103↓R→Jimmy Marta 1j △109↑R→Leong Putu 37m ∇95↑u➜Riwayatul Mahya✏️ 2j ∇92↓u➜Fauzan Samsuri 2j ∇98↓R→M.Zainal Arifin 1j ∇91↑u➜Juve Zhang 2j ∇94↑R→Sasmita 2j △99↓R→Juve Zhang 1j △100↑R→Amat K. 1j ∇90↑u➜Ardinal 2j ∇89↑u➜Yellow Bean 2j ∇86↓u➜Yellow Bean 2j ∇85↑u➜Yellow Bean 2j ∇81↓u➜Juve Zhang 2j △82↓R→Juve Zhang 2j ∇79↓u➜Yellow Bean 2j ∇78↑u➜Handoko Luwanto 2j ∇77↑u➜Handoko Luwanto 3j ∇75↓u➜Handoko Luwanto 3j ∇73↓u➜nur cahyono 3j ∇69↓u➜Ⓛⓐⓖⓐⓡⓔⓝⓩⓔ ❶❸⓿❶ 3j (Tongkat Perkasa Kamasutra) ∇72↑R→Lagarenze 1301 3j ∇68↑u➜djokoLodang 3j ∇67↑u➜Juve Zhang 3j ∇66↑u➜Sasmita 3j △70↓R→Juve Zhang 3j △87↓R→Handoko Luwanto 2j △112↑R→Handoko Luwanto 25m ∇65↑u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 3j △74↑R→djokoLodang 3j ∇84↑R→Gregorius Indiarto 2j △93↑R→Rizal Falih 2j ∇63↓u➜Juve Zhang 3j ∇62↑u➜Shinta Widyawati✏️ 3j ∇60↓u➜Handoko Luwanto 3j ∇59↑u➜Mirza Mirwan 3j △76↑R→Juve Zhang 3j ∇57↓u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 3j ∇54↓u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 4j △80↑R→djokoLodang 2j △83↑R→djokoLodang 2j ∇53↑u➜Gregorius Indiarto 4j △71↑R→Jokosp Sp 3j ∇52↑u➜thamrindahlan 4j ∇51↑u➜Jokosp Sp 4j △104↑R→MULIYANTO KRISTA 58m ∇50↑u➜DeniK 4j ∇49↑u➜Mirza Mirwan 4j △64↑R→Shinta Widyawati✏️ 3j ∇48↑u➜Ahmad Zuhri 4j △61↑R→Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 3j ∇46↓u➜Echa Yeni 4j △47↑R→Echa Yeni 4j ∇45↑u➜Pedro Patran 5j ∇42↓u➜MULIYANTO KRISTA 5j △43↓R→Leong Putu 4j △44↑R→Nimas Mumtazah 4j ∇56↑R→djokoLodang 3j ∇41↑u➜djokoLodang 5j △88↑R→djokoLodang 2j ∇37↓u➜Mbah Mars 5j △38↓R→MULIYANTO KRISTA 5j △39↓R→Leong Putu 4j △40↑R→Mbah Mars 4j △55↑R→Leong Putu 3j △58↑R→djokoLodang 3j △97↑R→MULIYANTO KRISTA 1j ∇35↓u➜Legeg Sunda 5j △36↑R→Legeg Sunda 5j ∇26↓u➜Leong Putu 5j △27↓R→Ummi Hilal 5j △28↓R→MULIYANTO KRISTA 5j △29↓R→Udin Salemo 5j △30↓R→Echa Yeni 5j △31↓R→Leong Putu 4j △32↓R→Leong Putu 4j △33↓R→Leong Putu 4j △34↑R→Leong Putu 4j ∇24↓u➜djokoLodang 5j △25↑R→Echa Yeni 5j ∇16↓u➜djokoLodang 5j ∇23↑R→djokoLodang 5j ∇15↑u➜Jo Neca 5j ∇14↑u➜Ummi Hilal 5j ∇21↓R→mamat 5j △22↑R→Ummi Hilal 5j ∇13↑u➜ichsan Hamid 5j ∇12↑u➜bitrik sulaiman 5j ∇10↓u➜AnalisAsalAsalan 5j △11↑R→Udin Salemo 5j ∇6↓u➜M.Zainal Arifin 5j △7↓R→M.Zainal Arifin 5j △8↓R→AnalisAsalAsalan 5j △9↑R→AnalisAsalAsalan 5j ∇20↑R→Ummi Hilal 5j ∇5↑u➜Rizal Falih 5j ∇4↑u➜Jo Neca 6j ∇3↑u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 6j ∇2↑u➜Lagarenze 1301 6j 1↑u➜Lagarenze 1301 6j △17↓R→Echa Yeni 5j △18↓R→Ummi Hilal 5j △19↑R→Legeg Sunda 5j urutan sebelumnya(♢) & sesudahnya(↕) ada di atas/bawahnya

Gregorius Indiarto
Harga satu juta, diskon (baca gratis)25 %, laris manis. Beli 2 gratis 1, lebih laris dan lebih manis. Beras gratis, kupon gratis, mau mau mau... Mental gratisan hhhh. (aku mbanget). "Makan gratis pilih aku!!" Politik gratisan, monggo yen panjenengan kerso. Aku ora melu melu. Arah politik ditentukan makanan siap emplok. Aku tak ora, mergo ndak ketok miskine, mkmkk #miskin we isin, nggleleng

Lagarenze 1301
Musuh besar media online, khususnya media berita, adalah aplikasi ad blocker (pemblokir iklan). Beberapa media nasional sudah memedulikan hal ini. Jika pengguna memakai ad blocker, website akan mendeteksi dan segera muncul pop up berisi peringatan untuk mematikan aplikasi tersebut. Sementara hanya peringatan. Kalau pop up ditutup, halaman kembali normal. Ada media yang lebih tegas, pengguna tidak bisa membuka halaman yang dituju selama belum mematikan ad blocker. Tapi ada pula yang nelangsa dengan menampilkan pop up seperti ini: "hidup kami tergantung dari iklan, jadi tolong matikan ad blocker".

Lagarenze 1301
Sudah ada satu-dua portal berita nasional yang percaya diri dengan menerapkan sistem berbayar. Untuk membaca konten tanpa iklan, perlu berlangganan. Apa benefit bagi pelanggan? Setidaknya, dua hal yang menjengkelkan saat membaca media gratis bisa dihilangkan: iklan dan paginasi. Pengiklan sekarang sangat kreatif tapi bikin kesal pembaca. Ada iklan yang bahkan menutupi seluruh halaman, baru hilang kalau tanda X di-klik. Ada pula yang bandel: iklan tidak hilang meski tanda X sudah di-klik berkali-kali, baru hilang sendiri setelah 15 detik. Sistem paginasi juga menjengkolkan. Baru baca 8 atau 10 alinea, harus pindah ke halaman 2 dan seterusnya. Belum lagi kalau halaman 1, 2, dan 3 hanya berisi narasi mbulet, isi yang sesuai judul baru muncul di halaman 4. Dengan sistem berlangganan, pembaca tak perlu lagi misuh-misuh jika ada iklan atau harus pindah-pindah halaman. Berapa biaya portal yang tanpa iklan? Ada yang mematok tarif langganan Rp 5.000 per bulan. Hanya sebesar biaya parkir. Tapi kalau pelanggan 1 juta, sebulan dapatnya Rp 5 miliar. Di Amerika, portal New York Times yang terbesar jumlah pelanggannya, tahun 2023 sudah mencapai 10 juta. Berapa biaya berlangganan NYT? Tertulis 0,25 dolar AS per minggu atau 10 dolar AS per tahun. Mungkin suatu saat Disway akan menerapkan hal yang sama. Kalau pembaca tidak mau terganggu iklan dan paginasi, bayar dong. Jangan mau gratis melulu. :)

Lagarenze 1301
Santai sejenak. Seorang tukang cukur memangkas rambut seorang dokter. Saat dokter hendak membayar, tukang cukur menolak dan berkata, "Gratis. Anda melakukan pekerjaan mulia menyembuhkan orang sakit." Keesokan paginya tukang cukur menemukan paket berisi selusin suplemen kebugaran di pintu tokonya. Seorang polisi datang ke tukang cukur untuk potong rambut, dan lagi-lagi tukang cukur menolak pembayaran, sambil berkata, "Gratis. Anda melayani dan melindungi masyarakat." Keesokan paginya tukang cukur menemukan selusin donat di depan pintu tokonya. Seorang pengacara datang ke tukang cukur untuk potong rambut, dan tukang cukur tersebut tetap menolak pembayaran, dengan mengatakan, "Gratis. Anda melayani sistem peradilan." Keesokan paginya, saat membuka pintu toko, tukang cukur menemukan selusin pengacara sedang menunggu potong rambut gratis.*

Liam Then
Ingat dulu waktu sekolah, zaman internet belum merakyat, waktu kita cari referensi,sampai ubek-ubek tumpukan koran, cari artikel yang sesuai. Saya dulu sering keluar duit, gara-gara pengen baca satu artikel yang saya rasa perlu-kebetulan saya penggemar budidaya ikan hias-, beli majalah yang disampul plastik ditoko buku, untuk cegah orang buka-buka baca disitu, khusus hal ini (plastik pembungkus majalah) sebenarnya masih mangkel, tapi namanya juga hak penjual, ya bebas lah. Dari pengalaman pribadi ini, saya pikir jika Disway bisa bagi segment rubrik, seperti model majalah. Bisa jadikan Disway portal sumber informasi yang mencakup banyak lapisan golongan masyarakat, dari pelajar sampai professional. Misal segment khusus seperti agrikultur, budidaya, UMKM agrikultur budidaya, jika ada rubriknya, rutin cari berita baru, unik, dan mampu galang kontributor khusus tertentu : misal untuk setiap hari Minggu, pada segment agrikultur, Disway ada wawancara mendalam tentang cara-cara tanam durian Musang King, Bawor, dari petani yang terkenal sukses. Ini bahannnya bakal tak habis-habis, setiap Minggu,pasti ada yang baru, karena masing-masing petani punya trik tersendiri. Karena setiap minggu ada yang menarik dan baru, tapi isi konten diblokir "paywall" pembaca cuma dikasih intip beberapa paragraph, tentu akan bikin gatel, scan QR 10rb , langsung bisa baca sepuasnya selama sebulan (iklan tetap ada, malah bisa lebih lancar masuk lagi, karena ada traffik pembaca segment khusus yang rutin

Liam Then
Karena internet, bisnis media cetak bubar jaya. Tapi kalo dipikir lagi, yang berubah itu sebenarnya cuma fisiknya saja, secara esensi masih sama. Jadi, bisnis koran cetak yang alih fungsi sebagai media internet, sebenarnya masih kurang lebih sama. Ini cuma masalah cara pandang saja. Fokusnya selama ini selalu ke hilangnya pendapatan iklan baris, iklan kolom ,iklan halaman dan pendapatan langsung dari jualan hasil cetaknya. Disrupsi internet dan cara baru orang mengakses informasi, membuat koran dan majalah cetak bertumbangan, ini karena basis pembaca bubar jaya, karena dapat mainan baru, bisa mengakses sesuatu yang gratis. Mana kuat melawan model pemberitaan media baru, yang tak perlu sewa lahan untuk mesin cetak, tak perlu biaya kertas dan pemeliharaan, gaji kru mesin cetak, kecepatan saji berita ini, jadi wajar saja bertumbangan semua. Sebab utamanya adalah basis pembaca bubar jaya karena ada akses ke yang gratis. Sekarang media besar tradisional, sudah mulai adaptasi, tapi masalahnya, basis pembaca yang bubar jaya ini, tercerai berai entah kemana, nyantol ke sosial media, nyantol ke agregat berita gratis. Jadi proses adaptasi penuh perjuangan yang ngap-ngap-an, karena praktis sumber pendapatan tergantung pada iklan, basis pembaca bubar yang jaya ,nyantel dimana-mana, selanjutnya bikin pendapatan iklan semakin seret. Hal ini tantangan besar untuk menetapkan skema bayar untuk baca.

Mirza Mirwan
Politisi lompat pagar adalah gejala umum di negara demokrasi mana saja. Di AS, Donald Trum itu pernah di Demokrat. Dulu itu pendukung berat Bill Clinton. Lalu beralih ke partai kecil, nyapres, nggak laku. Kemudian lompat pagar lagi ke GOP dan bertarung dengan Hillary Clinton, mantan FLOTUS yang dulu didukungnya untuk memperebutkan kursi POTUS. Pun di Pakistan yang hari ini menggelar pemilu di bawah bayang-bayang teror yang telah menelan lusinan korban tewas. Salah satu politisi lompat pagar Pakistan yang terkenal adalah Syed Iftikhar Hussain Gilani. Kini 83 tahun. Dulunya, 1988, Syed Iftikhar itu anggota Partai Rakyat Pakistan (PPP) dan pernah menjadi menteri hukum di kabinet PM Benazir Bhutto. Belakangan lompat pagar ke Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) , lalu lompat pagar lagi ke Pakistan Muslim League -Nawaz (PML-N). Tetapi yang membuat Syed Iftikhar terkenal bukan hobinya lompat pagar partai politik. Yang membuatnya terkenal ialah....waini....pada 31 Januari 2021 yang lalu, dalah usia 80 tahun ia menikahi seorang gadis berusia 21 tahun. Artinya 59 tahun di bawah usia Syed Iftikhar. Artinya pula lebih muda dari cucu Syed Iftikhar yang aktor sinetron terkenal: Ameer Gilani, yang sekarang berusia 27 tahun. Bung Kliwon pasti menganggap Syed Iftikhar itu sosok lelaki perkasa yang sebenar-benarnya. Pasti!

Jo Neca
Gratis di awal.Gratis sampai akhir.Kata pak Dahlan.Ini saya kurang percaya.Hukum ekonomi berlaku ini.Sesuatu yang berkualitas ada Harga.Tetapi kalau berbayarpun saya ikhlas.Karena malu.Masa gratis 6 tahun.Semua perusuh punya penghasilan.Hahaa komporin pak Bos.Siapa tahu setelah ultah ke 6.Bayar!Seribu mimpi belum tentu menjadi kenyataan.Seribu janji belum tentu di tepati.Seribu rupiah sudah pasti dapat bala-bala hiji.

Mister Xi
Pembuatan disway GRATISS??,,, jawbn inyonge : Tidak juga,,, estimasi biaya sbb : - Ingkung Kremes Presto : 100 ribu - Hosting : numpang - Beli Domain di awal : 400 ribu. (ekstensi id bukan sembarang an, harga lebih mahal dari com,,, ngurusnya pun ribet, pakai KTP, ,,, SIUP, TDP dan seabrek dokumen lainnya, disesuaikan penggunaan untuk pribadi ataukah perusahaan. Terlebih d-i-s-w-a-y, yg hanya 6 huruf,,,, bukan mudah mendapatkan domain ini,,,,, terlebih lagi sudah ada diswaycom, situs toko Laptop & komputer. - Konsumsi begadang 2 malam; kopi starbuck 7 cup,,,, teh tarik 5 btl, cemilan,,,, martabak,,, madumongso,,, dll,، sekitar 200 ribu. - Uang bensin,,, bolak balik ke Aprtmen Abah : 120 ribu. - Kena Denda tilang, karena kang JTO buru2,,, selepas Asar,,, lupa tak pakai helm : estimasi 150 ribu. Grand Total : 970 ribu,,,, belum biaya perpanjangan domain,,,, nglembur tmbahan karena floating pada trafik.. Webdesign menggunakan codeigniter dan laravel,,, tidak sepenuhnya cms wordpress,, Jadi kata Gratis hanya bentuk sikap rendah hati kang JTO dkk. Wkwkwkwk,,,

Rizal Falih
Berdasarkan data, saat ini peringkat pertama toko online di Indonesia adalah yang iklanya sering kali muncul di televisi, dengan dominan warna orange. Dulu bintang iklanya Tukul Arwana, sekarang di gantikan oleh Komeng. Pasti semua juga sudah tahu. Alasan pelanggan ketika ditanya mengapa menyukai toko online adalah karena banyak promo atau diskon, transaksi yang aman, ragam metode pembayaran, dan GRATIS ongkir. Dan toko online tersebut, tidak main-main iklanya, GRATIS ongkir seluruh Indonesia. Toko online tersebut juga menempati peringkat pertama dalam hal aplikasi marketplace terpopuler di Indonesia, pada Google Play Store dan App Store. Jadi memang masyarakat kita masih suka yang gratisan. Jika ada yang gratis kenapa mesti bayar. Begitu juga CHD, tetap gratis sajalah. Hahaha.

Liam Then
Kalau boleh saya tebak, basis utama Disway ini di Surabaya, atau Jakarta. Dua kota industri utama di Indonesia. Jika Disway bisa buka satu segment khusus, spesialisasi pemberitaan tentang industri. Nanti liputan bisa dikombinasi dengan wawancara khusus kepada pelaku industri tertentu, lama kelamaan, portal Disway.id, tentu bisa jadi portal kegemaran pelaku industri. Dari situ Disway bisa berkembang jadi hub, tempat bertemu semua pelaku industri, dari jasa iklan, rantai produksi, dlsb. Ini bisa juga jadi sumber pendapatan khusus bagi disway. Hal serupa bisa diterapkan, misal untuk segment pendidikan, segment life style, segment fashion, dlsb. Disway bisa dibuat jadi acuan berita,informasi terpercaya, atas konten spesialisasi berita. Dari situ iklan mungkin bisa lebih lancar masuk, karena segment pembaca terdistribusi dan terpilah dengan baik. Nanti disetiap segment berita itu, barulah diberi link khusus untuk iklan baris,iklan kolom berbayar, pelaku, peminant konten berita yang sudah terspesilisasi, terkategori, tentu lebih berpotensi punya keinginan mengakses iklan. Jika bisa diatur dengan cantik, Disway bisa jadi pionir di Indonesia, mengembalikan fungsi koran jaman dulu, sebagai hub banyak kegiatan jual beli,dalam bentuk iklan dan pengunjung yang mencari informasi produk. Bentuk besar induk Disway National Network, ini bahkan lebih potensial lagi kedepannya. Jadi bukan tak mungkin saya pikir,model pendapatan iklan zaman lawas dan model langganan tercipta kembali.

Xiaomi A1
Ingkung identik dengan berdoa sebelum memulai sesuatu yg baik, agar diberi kelancaran dan keselamatan. Di kampung Jawa Tondano sampe skr tradisi Ingkung tsb masih terjaga baik. Jadi memang sudah sangat tepat Mas Joko membawakan Ingkung sbg pertanda memulai sebuah jalan kebaikan..

Juve Zhang
Kata Gratis memang magnet marketing.....ada toko online langsung Gratis ongkir....berbondong bondong beli....sebenarnya taka ada istilah gratis .....harus ada yg membeayai.....siapa???? Tentu saja yg keluar duit....alias konsumen.....kok bisa????? Sederhana saja....pedagang online semua bayar iklan.....tanpa bayar produk anda tak muncul....harga yg di pasang sudah memasukan beaya iklan......beaya iklan masuk ke pemilik toko saking gede nya revenue maka di sisihkan lah untuk "ongkir gratis"....jadi semua happy....yg jual dapat cuan.....yg punya toko online punya cuan....yg beli merasa murah......kalau yg dibeli hanya kuat 4 bulan terus barangnya katakan sepatu misalnya jebol.....ya itulah namanya mata rantai makanan....anda harus beli sepatu lagi.....dan anda bahagia lagi karena ongkir gratisan.....shop##....atau lainnya....tentu juga bahagia karena anda sudah 4 bulan belanja lagi sepatu....dan pembuat sepatu sangat happy....sepatunya laris manis karena cepat rusak...dalam mata rantai makanan diatas semua happy dan cuan..... utamannya shop## dan penjual sepatu....itulah seni mengolah kata GRATIS jadi Cuan.....hanya kelas Paka Bos yg paham menulis Disway Gratis tapi Cuan stabl Emberan Pertamax setiap tahun.....kita layak acungkan dua jempol buat pak Bos......wkwkwk

AnalisAsalAsalan
Debat Calon Ketua A: Langkah yang dibutuhkan adalah abcdefghi.... Moderator: Bagaimana tanggapan B? B: Saya setuju dengan A Moderator: Untuk peningkatan jklmnop..., bagaimana langkah calon A? A: Akar masalah harus diselesaikan terlebih dahulu, dengan cara aabbcc... Moderator: Tanggapan calon B? B: Saya setuju dengan A. Moderator: Untuk penyelesaian ddeeffgg, bagaimana tindakan calon A? A: Perspektif harus utuh. Sudut pandang gghhiijjkk... Moderator: Bagaimana tanggapan B? B: Saya setuju dengan A. Saya ini, kalau bagus ya saya katakan bagus. Apa posisi yang tepat bagi B dan A? Jabatan yang cocok bagi B adalah menjadi bagian dari tim A. A adalah leader, B eksekutor. A punya visi dan misi, B pelaksana. Catatan: Kalau debat calon ketua, mestinya B mengeksplorasi ide A; dipertanyakan, bukan setuju-setuju saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 358

  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
    • Liam Then
      Liam Then
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
  • iya nok
    iya nok
    • iya nok
      iya nok
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • iya nok
      iya nok
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • iya nok
      iya nok
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • iya nok
    iya nok
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Ponsel Pro
    Ponsel Pro
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Afa
      Afa
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • iya nok
    iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • iya nok
      iya nok
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Afa
      Afa
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Liam Then
      Liam Then
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Everyday Mandarin
      Everyday Mandarin
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Everyday Mandarin
    Everyday Mandarin
    • Liam Then
      Liam Then
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Everyday Mandarin
      Everyday Mandarin
    • Liam Then
      Liam Then
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Liam Then
      Liam Then
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • Duwi eko Setiyo gomo
    Duwi eko Setiyo gomo
  • yoming AFuadi
    yoming AFuadi
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Iskandar Modeong
    Iskandar Modeong
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Kholifatul Isnaeni
    Kholifatul Isnaeni
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Pedro Patran
    Pedro Patran
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Er Gham
    Er Gham
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Er Gham
    Er Gham
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • ikhwan guru sejarah
      ikhwan guru sejarah
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Amat K.
    Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Atho'illah
      Atho'illah
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • DeniK
    DeniK
  • DeniK
    DeniK
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • AHLUL HIDAYAH
    AHLUL HIDAYAH
  • Amat K.
    Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Iskandar Modeong
    Iskandar Modeong
  • rid kc
    rid kc
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • nur cahyono
    nur cahyono
    • nur cahyono
      nur cahyono
  • iya nok
    iya nok
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Legeg Sunda
      Legeg Sunda
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Duwi eko Setiyo gomo
      Duwi eko Setiyo gomo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301