Survei LSI: Elektabilitas Ganjar-Mahfud 35.4 Persen,Ungguli Prabowo-Gibran dan Anies-Imin

Survei LSI: Elektabilitas Ganjar-Mahfud 35.4 Persen,Ungguli Prabowo-Gibran dan Anies-Imin

Lembaga survey Indonesia Political Expert mencatat kenaikan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD paling tinggi dengan angka 4.95 persen dengan total elektabilitas 35.4 persen.-tangkapan layar youtube@kpu-

Kedua adalah Gerindra di 16.1 persen dengan keyakinan memilih 83.2 persen dan ketiga Golkar 10.2 persen dengan keyakinan memilih 73.5 persen.

Sementara itu, berturut-turut adalah PKS 7.6 persen dengan keyakinan 91.2 persen, PKB 7.4 persen dengan keyakinan 91.6 persen, Nasdem 6.7 persen dengan keyakinan 87.5 persen, Demokrat 4.5 persen dengan keyakinan 81.4 persen, PAN 4.5 persen dengan keyakinan 85.9 persen, PPP 4.4 persen dengan keyakinan 89.2 persen, Perindo 4.2 persen dengan keyakinan 88.9 persen, PSI 1.4 persen dengan keyakinan 72.5 persen, Hanura 1.3 persen dengan keyakinan 82.3 persen.

BACA JUGA:Erling Haaland 'is back' Cetak Dua Gol Manchester City Usai Kalahkan Everton 2-0, The Citizens Gusur Liverpool

BACA JUGA:Kampanye di Kampung Halaman Gibran, Ganjar Ingatkan Hak Suara Masyarakat Menentukan Nasib Bangsa Lima Tahun ke Depan

Pertimbangan responden memilih kandidat mayoritas karena pemberian uang (48.7 persen), pengaruh orangtua (25.1 persen), pengaruh tokoh masyarakat (9.2 persen), risiko jabatan (7.6 persen), dikucilkan teman atau rekan kantor (5.3 persen) dan lainnya (4.1 persen).

Sementara itu, hasil survey ekonomi menunjukkan 38.62 persen menyatakan buruk, 56.93 baik dan tidak tahu tidak menjawab 4.45 persen. 

Tiga tertinggi alasan terburuk adalah kenaikan sembako (38.45 persen), sulit mencari pekerjaan (32.70 persen) dan gaji tidak naik (10.52 persen).

Dari sisi politik, hasil survey politik menunjukkan 44 persen menyatakan buruk, 48.5 baik dan tidak tahu tidak menjawab 7.5 persen.

Tiga tertinggi alasan terburuk adalah kriminalisasi warga yang kritis pada pemerintah (26.45 persen), guru besar banyak bersuara (25.75 persen) dan TNI/Polri masuk ruang publik (22.25 persen).

IPE mencatat 70,9 persen publik menilai Jokowi tidak netral dan 19.5 persen netral.

BACA JUGA:Kampanye di Kampung Halaman Gibran, Ganjar Ingatkan Hak Suara Masyarakat Menentukan Nasib Bangsa Lima Tahun ke Depan

BACA JUGA:Datangi Tempat Gibran Menginap, Jokowi: Seharian Saya Momong Cucu, Malamnya Saya Anterin

Mayoritas yang tidak netral menilai 45.1 persen tidak netral karena akan membela Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka, 23.2 persen dinilai karena berseberangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan dekat dengan Prabowo Subianto 21.1 persen.

Survey pada 2400 responden dilakukan selama Agustus 2023-Februari 2024 dengan angka margin of Error 2 persen dengan pendekatan random purposive.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai penyebab angka Prabowo-Gibran rendah karena sejumlah faktor. Salah satu pemicu adalah kedekatan dengan masyarakat. Ia menilai kedekatan publik penting untuk membangun elektabilitas 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads