Rencana Pemerintah Kurangi BBM Pertalite, Luhut Binsar Pandjaitan: Akan Gunakan BBM Euro 4 dan 5 Tekan Subsidi

Rencana Pemerintah Kurangi BBM Pertalite, Luhut Binsar Pandjaitan: Akan Gunakan BBM Euro 4 dan 5 Tekan Subsidi

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan gunakan BBM Euro 4 dan 5 tekan subsidi BBM hingga puluhan triliunan rupiah.-reza-

JAKARTA, DISWAY.ID – Isu rencana Pemerintah kurangi penggunaan BBM Pertalite semakin kencang terdengar.

Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan gunakan BBM Euro 4 dan 5 tekan subsidi BBM hingga puluhan triliunan rupiah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia ini mengatakan selain mengurangi subsidi sekitar 20 hingga 50 miliar rupiah juga akan berdampak pada kualitas udara.

“Saat ini kita tengah mengkaji untuk berpindah menggunakan BBM Euro 4 dan Euro 5, BBM dengan sulfur yang lebih rendah.,” terang Luhut di akun instagramnya.

BACA JUGA:Kata Vincent Rompies Soal Kasus Bully Sang Anak, Ngaku Empati Hingga Ingin Tempuh Jalur Kekeluargaan

BACA JUGA:Polisi Angkat Bicara Terkait Penetapan Tersangka Dugaan Penganiayaan Siswa Binus Serpong

Luhut juga menyampaikan bahwa timnya dan pihak Pertamina tengah mengkaji dan menghitung rencana ini.

“Dengan pindah ke BBM Euro 4 dan 5 kita bisa mengurangi subsidi 20 hingga 50 triliun rupiah,” paparnya.

Selain itu menurut Luhut dengan pindahnya penggunaan BBM Euro 4 dan 5, diharapkan akan mempercepat proses perbaikan air quality di Jakarta.

BACA JUGA:Menaker Ida Fauziah dan ILO Sepakat Realisasikan Program Pekerjaan Layak

BACA JUGA:Vincent Rompies Serahkan Kasus Anaknya ke Penyidik

Tidak hanya dari kendaraan bermotor, Luhut juga menyinggung PLTU-PLTU yang juga disinyalir menyumbang buruknya kualitas udara di Jakarta.

“Masalahnya ini sangat komplek dan ini merupakan public policy, saya lempar ke public dan bagaimana feedbacknya,” tambahnya.

Selain itu Luhut juga menyampaikan bahwa salah satu usaha pemerintah lainnya adalah melalui PMK Nomor 8 Tahun 2024 tentang PPN mobil listrik dan beberapa Peraturan Menteri lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: