Bongkar Performa dan Ketangguhan Teknologi Baterai BYD, Maksimalkan e-Platform 3.0
Mikami yang merupakan Chief Adviser, After Sales and Technical BYD Jepang bongkar performa dan ketangguhan teknologi baterai BYD yang didukung dengan body menggunakan e-Platform 3.0.-byd-
JAKARTA, DISWAY.ID – Pada kesempatan tampil perdananya di IIMS 2024, PT BYD Motor Indonesia menghadirkan Technical BYD Jepang untuk membeberkan keunggulan dari teknologi baterai yang digunakan mobil listri BYD.
Dalam kesempatan tersebut, Tatsuya Mikami yang merupakan Chief Adviser, After Sales and Technical BYD Jepang bongkar performa dan ketangguhan teknologi baterai BYD yang didukung dengan body menggunakan e-Platform 3.0.
Menurut Tatsuya, terdapat beberapa alasan kenapa BYD memilih untuk menggunakan jenis baterai LFP atau Lithium Ferro Phosphate.
BACA JUGA:Chelsea vs Liverpool: 10 Fakta Penting Jelang Final Piala Carabao 2023-2024 Malam Ini
Selain itu jenisnya, pemilihan desain baterai yang disebut blade battery ini juga menjadi peranan penting dalam mendukung performa serta stabilitas 3 varian BYD yang dipasarkan di Tanah Air, di antaranya BYD Dolphine, BDY Atto 3 dan BYD Seal.
Tatsuya menjelaskan bahwa pemilihan jenis LFP ini dikarenakan tingkat keamanan yang terbaik, karena baterai jenis ini tidak mudah terbakar dibandingkan dengan baterai jenis NCM.
Dengan desain yang seperti bilang pisau, membuat baterai yang digunakan oleh BYD dapat disusun sedemikian rupa, sehingga sangat pemanfaatan ruang yang sangat efisien.-byd-
NCM adalah baterai yang terdiri dari bahan Nikel, Kobalt, dan Mangan yang ketiganya tergabung di sistem lithium-ion.
Dalam uji coba yang dilakukan, saat baterai jenis NMC ditusuk dengan jarum maka baterai seketika langsung mengembung dan mengeluarkan api serta terbakar yang hal tersebut sangat berbahaya bagi penumpang.
BACA JUGA:Tak Sampai Sehari, Kuburan Dibongkar Kembali oleh Warga Atas Perintah Mantan Kepala Desa
Sedangkan baterai LFP dengan desain Blade Battery yang digunakan oleh BYD saat menjalani tes yang sama tetap aman dan tidak mengeluarkan reaksi yang berbahaya.
“Memang Blade Battery LFP BYD terdapat bereaksi, namun masih dalam batas aman, di mana dari pengukuran terlihat adanya peningkatan panas hanya 60 derajat celcius saat dilakukan pengujian yang sama,” papar Tatsuya.
Selain itu, dengan desain yang seperti bilang pisau, membuat baterai yang digunakan oleh BYD dapat disusun sedemikian rupa, sehingga pemanfaatan ruang yang sangat efisien.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: