Balita Stunting Disisir, Diberikan Obat dan Vitamin dengan Indikasi Medis

Balita Stunting Disisir, Diberikan Obat dan Vitamin dengan Indikasi Medis

Stunting-Balita di Baduy disisir dan diintervensi gizi-RSUI

JAKARTA, DISWAY.ID - Stunting adalah sebuah kondisi balita bertubuh kerdil karena kurang nutrisi. 

Sejumlah balita dari Suku Baduy disisir untuk melacak kasus stunting. 

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyelenggarakan bakti sosial cegah stunting sebagai bentuk tindak lanjut dari 2022-2023 sekaligus pada rangkaian HUT Ke-5 RSUI dalam rangka pengentasan stunting di masyarakat khususnya Suku Baduy.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui pemberian edukasi, promosi, dan informasi pelayanan kesehatan sebagai upaya pencegahan stunting kepada anak dan ibu hamil. Kegiatan ini melibatkan UPTD Puskesmas Cisimeut dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten yang dilaksanakan pada 25 Februari 2024.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024.

BACA JUGA:Peringati Hari Gizi Nasional 2024, BRI Peduli Salurkan Bantuan ‘Cegah Stunting Itu Penting’

Mengenal Stunting

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak balita akibat kekurangan asupan nutrisi atau malnutrisi dalam jangka waktu yang cukup lama.

RSUI berupaya memberikan pemeriksaan, pemberian obat dan vitamin gratis sesuai indikasi medis, serta menyelenggarakan penyuluhan kesehatan pencegahan stunting dan gaya hidup sehat.

Sebanyak 100 warga Baduy dilakukan pemeriksaan dasar, kemudian dari 30 balita yang dilakukan pemeriksaan beberapa sudah mengalami stunting. Masalah kesehatan lainnya yang dialami balita dan masyarakat seperti batuk pilek, anemia, cacingan, sakit pinggang, dan beberapa kelainan kulit.

Dr. dr Astuti Giantini Sp.PK (K), MPH, Direktur Utama RSUI memberikan akses kesehatan masyarakat Indonesia, tidak hanya di area Depok. Banten juga menjadi sasaran termasuk warga Baduy. 

“Kami berharap dapat membangun kolaborasi yang berkelanjutan dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kami juga berharap dapat memberikan manfaat seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bukan kali pertamanya untuk RSUI di Baduy, sebelumnya sudah ada kegiatan lain seperti sekolah tangguh cegah stunting dan pelatihan pada bidan yang bertugas di Baduy,” katanya.

“RSUI berharap dengan perhatian lebih dan interaksi yang dibangun langsung pada masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi masyarakat, sehingga kami turut membantu pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia,” katanya. 

Bidan Rica, bidan yang telah mengabdi selama 13 tahun di Baduy, turut menyampaikan harapannya agar bisa terus berkolaborasi dengan RSUI dalam penyediaan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan masyarakat Baduy secara umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rsui