Messi, Neymar dan Gianluigi Buffon, 10 Transfer PSG Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir

Messi, Neymar dan Gianluigi Buffon, 10 Transfer PSG Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir

Messi, Neymar dan Gianluigi Buffon, 10 Transfer PSG Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir-leomessi/Instagram-

Dengan harga 37 juta euro, ia hanya membuang-buang uang dan akhirnya bergabung dengan West Ham pada tahun 2022 hanya dengan 12 juta euro, di mana ia berhasil meningkatkan reputasinya.

8. Sergio Ramos - Bebas Transfer (Real Madrid, 2021)

Pada musim panas 2021, PSG mengadakan salah satu jendela transfer paling terkenal dalam sejarah, merekrut Messi, Georginio Wijnaldum, Gianluigi Donnarumma, dan Sergio Ramos secara gratis.

BACA JUGA:Neymar Hingga Luis Figo, Bukan Lionel Messi Biaya Transfer Pemain Terbesar Barcelona Sepanjang Masa

BACA JUGA:Besiktas Pecat Pemainnya Gara-gara Diduga Ketahuan Main Dating Apps Bumble, Ada Pemalsuan Umur?

Meski Wijnaldum kecewa, setidaknya dia memainkan banyak pertandingan, begitu pula Ramos, sebaliknya, benar-benar bencana.

Masalah cedera membuat pemain Spanyol itu hanya tampil delapan kali sebagai starter di liga pada musim debutnya dan jika Anda 

mempertimbangkan bahwa ia dilaporkan mendapat gaji sebesar 12 juta euro per tahun, kontribusinya sangat, sangat mahal. 

Pemain Spanyol itu pergi pada tahun 2023 untuk kembali ke klub masa kecilnya Sevilla setelah beberapa bulan berstatus bebas transfer.

9. Grzegorz Krychowiak – 27,5 Juta Euro (Sevilla, 2016)

Musim 2016/2017 benar-benar merupakan musim transfer yang buruk bagi PSG. Mereka tidak hanya merekrut Draxler dan Guedes secara boros di musim dingin dan Jese di musim panas, mereka juga menambahkan Grzegorz Krychowiak ke daftar itu.

BACA JUGA:Seleksi Perdana Timnas Indonesia U-16 Ditempa Latihan Fisik dan Internal Game Hari Ini

BACA JUGA:FC Bayern Munich Kalah Lagi, Posisi Thomas Tuchel Mulai Terancam?

Secara teori, penambahannya seharusnya tidak menimbulkan bencana besar. Pemain internasional Polandia ini menghabiskan sebagian besar karirnya di Prancis sebelum sukses di Sevilla, di mana ia pernah bekerja di bawah asuhan bos PSG Unai Emery.

Dia terhambat oleh masalah cedera, tetapi pada akhirnya persaingan untuk mendapatkan tempat terlalu berat baginya dan dia dinobatkan sebagai 'Flop of the Season' oleh Le Figaro di tengah persaingan yang cukup ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads