Insiden LATAM Airlines Lukai 50 Penumpang, Boeing Hadapi Krisis Keselamatan Penerbangan

JAKARTA, DISWAY.ID - Boeing berjanji untuk kooperatif dan tunduk pada penyelidikan insiden LATAM Airlines. 

Boeing menghadapi pengawasan ketat setelah pembuat pesawat tersebut meminta maskapai penerbangan untuk memeriksa kursi kokpit 787 Dreamliners menyusul terjatuh dalam penerbangan dari Sydney ke Auckland.

Sebanyak 50 orang di LATAM Airlines luka-luka pekan ini ketika pesawat menukik tajam, sehingga penumpang terlempar ke atap sekitar kabin saat pesawat mengudara. 

BACA JUGA:Pesawat LATAM Airlines Berguncang di Udara, Penumpang Terlempar, 4 Orang Masih Dirawat

“Investigasi terhadap Penerbangan LA800 sedang berlangsung dan kami tunduk pada otoritas investigasi atas setiap temuan potensial,” tegas Boeing dikutip dari The Guardian. 

“Kami telah mengambil tindakan pencegahan dengan mengingatkan 787 operator akan buletin layanan yang diterbitkan pada tahun 2017 yang mencakup instruksi untuk memeriksa dan memelihara sakelar di kursi dek penerbangan,” tambah perusahaan itu. 

“Kami merekomendasikan operator untuk melakukan inspeksi pada kesempatan pemeliharaan berikutnya,” lanjutnya. 

BACA JUGA:Investigasi LATAM Airlines, Pesawat Boeing 787 ' Menukik Tajam' Dilaporkan Terfokus Pada Pergerakan Kursi Kokpit

Boeing Krisis Keselamatan Penerbangan

Sebelum insiden LATAM Airlines, perusahaan ini sudah bergulat dengan krisis keselamatan, setelah panel kabin meledak saat penerbangan jet 737 Max 9 baru Alaska Airlines pada bulan Januari.

Regulator melarang terbang 171 pesawat Max 9 selama beberapa minggu, dan masih memeriksa jalur produksi pembuat pesawat tersebut. 

Kepala eksekutif Boeing, Dave Calhoun, mengakui bahwa perusahaannya menghadapi tantangan serius untuk mendapatkan kembali kepercayaan para pejabat dan maskapai penerbangan.

BACA JUGA:Pengakuan Pilot Pesawat LATAM Airlines yang Terjun Bebas Bikin Kaget, Investigasi Berlanjut

Awal pekan ini Boeing mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan LATAM dan siap untuk mendukung penyelidikan atas apa yang terjadi.

Sumber: the guardian