Usai Menang Pilpres Rusia, Vladimir Putin Langsung Warning NATO : Selangkah Lagi Perang Dunia Ketiga

Usai Menang Pilpres Rusia, Vladimir Putin Langsung Warning NATO : Selangkah Lagi Perang Dunia Ketiga

Vladimir Putin Langsung Warning NATO : Selangkah Lagi Perang Dunia Ketiga-Screnshoot/Instagram-

“ Jika mereka benar-benar serius ingin membangun hubungan bertetangga yang damai dan baik antara kedua negara dalam jangka panjang, dan tidak hanya mengambil jeda untuk persenjataan kembali selama 1,5-2 tahun.”

BACA JUGA:SpaceX Bangun Jaringan Satelit Mata-mata Intelijen Amerika

BACA JUGA:Penampakan Jonathan, Kura-Kura Berusia 192 Tahun yang Dipelihara Kerajaan Inggris

Putin menepis kritik AS dan Barat terhadap pemilu tersebut, yang menurut Gedung Putih tidak bebas dan adil, dan mengatakan pemilu AS tidak demokratis dan mengkritik penggunaan kekuasaan negara terhadap Donald Trump.

“ Seluruh dunia menertawakan apa yang terjadi di sana,” kata Putin tentang Amerika Serikat.

" Ini hanyalah sebuah bencana, ini bukan demokrasi, apa sebenarnya itu?," ucap Putin.

Ketika ditanya tentang nasib pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang meninggal dalam keadaan yang tidak dapat dijelaskan di penjara Rusia di Arktik pada 16 Februari, Putin mengatakan dia “meninggal” dengan menggunakan nama Navalny untuk pertama kalinya di depan umum.

Putin mengatakan dia telah setuju beberapa hari sebelum kematian Navalny untuk menukarnya. Reuters melaporkan pada bulan Februari bahwa perjanjian pertukaran tahanan telah disepakati untuk Navalny sesaat sebelum kematiannya.

BACA JUGA:Pesawat Boeing 737-800 United Airlines Mengalami Masalah dalam Penerbangan, FAA Selidiki Panel Hilang

BACA JUGA:Saat Netralitas Jokowi Dicecar dalam Sidang Dewan HAM PBB, Singgung Pencalonan Gibran di Pemilu 2024

“ Saya berkata, Saya setuju," kata Putin tentang persetujuannya terhadap pertukaran tahanan.

“ Saya punya satu syarat, kami menukarnya tetapi dia tidak pernah kembali," lanjutnya.

Janda Navalny, Yulia, menuduh Putin membunuh suaminya. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa klaim tersebut salah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: