Diskon Tol Musim Lebaran 2024 Diungkap BPTJ

Diskon Tol Musim Lebaran 2024 Diungkap BPTJ

Tulus Abadi menjelaskan diskon tarif tol ini akan di berlakukan di Tol Trans Jawa yang mencapai 20 persen.-ayu novita-

JAKARTA, DISWAY - Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) bocorkan diskon tarif tol selama musim Lebaran 2024

Menurut Anggota BPTJ, Tulus Abadi menjelaskan diskon tarif tol ini akan di berlakukan di Tol Trans Jawa

"BUJT udah kirim surat ke Kementerian PUPR bahwa akan ada diskon tarif tol di trans jawa saja, tepatnya sampai di kalikangkung, karena setelah itu melewati kondisi jalan sepi, sehingga tujuan mengurai macet telah tercapai" ungkapnya kepada wartawan pada acara Media Gathering Lebaran Astra Infra Group pada Kamis 28 Maret 2024. 

BACA JUGA:Kapal Perang Rusia Masuki Laut Merah di Tengah Serangan Houthi ke Pendukung Israel

BACA JUGA:Jumlah Pemudik Tahun 2024 Meningkat 56 Persen, Jokowi: Masyarakat Disarankan Mudik Lebih Awal

Ia menuturkan, meskipun belum ada pengumumn resmi, namun diperkirakan tarif tol maksimal 20 persen. 

Tulus mengungkapkan dengan diberlakukan diskon tarif tol tersebut diharapkan kepada masyarakat agar mudik lebih awal untuk menghindari kepadatan lalu lintas. 

"Diskon tarif itu bisa membuat pemudik, mudik lebih awal. Untuk pengumuman resmi diskon tarif tol ini akan diberitahukan pada H-7," ujarnya. 

BACA JUGA:Shin Tae-yong Panggil 27 Pemain Timnas Indonesia U-23 Mengikuti TC di Dubai, Termasuk Nathan Tjoe-A-On dan Elkan Baggott?

BACA JUGA:Kata 'My Chicago' Viral Seliweran di FYP TikTok, Emang Apa Artinya?

Untuk mengurai kemacetan pemerintah telah menyiapkan berbagai skenario, mulai dari Contraflow, one way, ganjil genap, hingga pembatasan waktu untuk angkutan barang. 

Dalam kesempatan yang sama, Tulus juga mengungkapkan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dipastikan aman saat arus mudik Lebaran ini, terlebih untuk kondisi kritikal seperti kemacetan panjang. 

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, adanya peningkatan masyarakat saat mudik Lebaran 2024 mencapai 193.6 juta orang atau 71.7 persen. 

Data tersebut mengacu pada survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub yang bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi, dan Informatika serta bidang transportasi. (Ayu Novita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: