Komisi I DPR RI Minta TNI Tanggung Jawab Atas Kerusakan Rumah Warga Dampak Kebakaran Gudang Peluru Bekasi
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta TNI untuk memiliki standar pengamanan dan perawatan alat utama sistem senjata (alutsista).-tangkapan layar X@StefanAntonio__-
BACA JUGA:April Mop, Sejarah, Fakta, Hingga 5 Ide Konyol yang Bisa Bikin Jengkel
BACA JUGA:Erick Thohir Mengajak Pemain Skuad Garuda Muda untuk Kembali Mengukir Sejarah
Mantan KSAD itu menduga tidak menutup kemungkinan ledakan tersebut terjadi karena gesekan.
"Ya, memang kalau sudah expired itu relatif sensitif dia. labil. dia kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak," ujar Agus.
"Bisa, bisa dari situ. sementara bisa dari itu salah satunya (penyebab) ya," imbuhnya
Agus menyebut amunisi yang meledak dalam peristiwa kebakaran Gudang Amunisi Daerah atau Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor berjumlah 65 ton.
Agus mengatakan amunisi tersebut terdiri dari munisi kaliber besar hingga kaliber kecil.
BACA JUGA:Ini Doa Malam Lailatul Qadar yang Benar Kata Ustaz Khalid Basalamah, Sesuai Sunnah
"Ada MKK (Munisi Kaliber Kecil) dengan MKB (Munisi Kaliber Besar). Jadi, seluruhnya ada 65 ton tonasenya," kata Agus.
Agus menjelaskan 65 ton amunisi tersebut telah kedaluwarsa yang dikembalikan dari gabungan dari beberapa satuan di Kodam Jaya.
"Amunisi yang SOP-nya (Standar Operasional Prosedur) sudah expired (kedaluwarsa) itu dikembalikan ke Kodam Jaya ini. Dikumpulkan untuk diperiksa lagi, diverifikasi, ada langkah-langkah itu sampai dengan akhirnya di-disposal (dibuang). 'Disposal' itu di Pameungpeuk (Kabupaten Garut, Jawa Barat), kami punya tempat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: