Bahlil Minta Masyarakat Saling Memaafkan Selepas Pesta Politik di Tanah Air

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia untuk saling memaafkan selepas pesta politik yang terjadi di Indonesia.

"Politik sudah selesai, kalau kemarin kita sama-sama ada perbedaan pilihan ada tutur kata yang mungkin kurang pas, tidak berkenan ya di hari Idul Fitri ini," ujar Bahlil Lahadalia seusai melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal pada Rabu, 10 April 2024.

Bahlil menyampaikan, bahwa di bulan Fitri ini harus saling memaafkan dan membukakan diri menjaga kekompakan bangsa untuk negara Indonesia yang lebih baik.

BACA JUGA:Israel Bombardir Hizbullah di Suriah, Rilis Video Serangan

BACA JUGA:Imam Sholat Idul Fitri di 2 Masjid Suci Arab Saudi, Kerajaan Siapkan Penerjemah

Hal tersebut juga senada dengan tema yang diusung Masjid Istiqlal pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah. Idul Fitri pada tahun ini, masjid Istiqlal mengusung tema 'Memperkuat Kebersamaan dengan Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa'.

"Saya pikir di hari idul Fitri ini, kita mendoakan semoga seluruh ibadah kita diterima Allah SWT dan kita saling memaafkan," tukasnya.

Diketahui, Bahlil Lahadalia merupakan salah satu jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo yang turut hadir pada shalat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal.

BACA JUGA:Usai Solat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jokowi Ajak Warga Selfie

BACA JUGA:Hari Raya Idul Fitri di Arab Saudi, Raja Salman: Hentikan Serangan Terhadap Palestina!

Dirinya turut hadir bersama istri dan keluarga pada shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo bersama KH Ma'ruf Amin beserta jajarannya.

Serangkaian shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal ini juga dihadiri ratusan ribu jamaah yang terpantau sudah memadati Masjid Istiqlal sejak pukul 05.30 WIB.

Kegiatan shalat Idul Fitri hingga berlangsungnya khutbah, terpantau berjalan dengan tertib tanpa adanya kegaduhan karena jumlah jamaah yang membludak. (Candra Pratama)

Sumber: