Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Tahun Ini Diprediksi Turun 15 Ribu Orang

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Tahun Ini Diprediksi Turun 15 Ribu Orang

Pendatang Baru ke Jakarta-Diprediksi turun tahun ini-Indonesia Travel

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkirakan bahwa jumlah pendatang baru ke Jakarta setelah perayaan Lebaran 2024 akan mengalami penurunan signifikan. 

"Kami memprediksikan akan turun 10 ribu hingga 15 ribu orang,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta, Budi Awaludin, Minggu 14 April 2024.

Budi menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh pembangunan nasional yang mulai merata di beberapa daerah. 

BACA JUGA:Ternyata Masih Ada 48% Kendaraan Belum Pulang ke Jabotabek

Selain itu, tren jumlah pendatang usai Lebaran atau arus balik mudik selama empat tahun terakhir juga menjadi faktor penentu.

"Dalam menghadapi fenomena ini, Pemerintah DKI Jakarta mengimbau kepada warga Jakarta untuk tidak membawa saudara, kerabat, dan keluarga lain usai Lebaran tanpa jaminan tempat tinggal dan pekerjaan yang layak,” tambah Budi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, menekankan pentingnya bagi para pemudik untuk tidak mengajak sanak saudara mereka mengadu nasib di Jakarta, terutama jika mereka tidak memiliki keahlian yang memadai. 

“Pertimbangan risiko yang akan mereka hadapi seperti kesulitan memenuhi persyaratan administrasi pendudukan, akses terhadap pekerjaan. Kemudian menemukan tempat tinggal yang layak dan tetap," ujar Joko.

BACA JUGA:Mey, Salah Satu Pendatang Baru di Jakarta Pasca Lebaran Tergiur Bekerja Sebagai PRT

48% Kendaraan Belum Kembali

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyampaikan evaluasi pelayanan operasional arus balik serta upaya antisipasi lonjakan volume lalu lintas pada puncak arus balik yang diprediksi terjadi hari ini, Senin 15 April 2024.

Dalam pemaparannya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan realisasi volume lalu lintas kembali ke Jakarta pada periode Lebaran H1 s.d H+3 (10-14 April 2024) melalui 4 Gerbang Tol Utama (GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, GT Cikupa) mencapai 961 ribu kendaraan, yang merupakan 52% dari total prediksi 1,87 juta kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek pada periode H1 s.d H+7 (10-18 April 2024).

“Kami perkirakan masih sekitar 907 ribu kendaraan akan kembali ke Jabotabek atau masih sekitar 48% pemudik yang belum kembali ke Jabotabek,” tuturnya dalam keterangan resmi.

BACA JUGA:Pendatang Baru di Jakarta Wajib Punya Pekerjaan dan Keterampilan, Ini Penjelasan Dukcapil

“Untuk itu kami terus siaga, terutama pada titik krusial KM 66 Jalan Tol Jakarta Cikampek arah Jakarta yang merupakan pertemuan lalu lintas dari arah Trans Jawa dan Bandung, salah satunya dengan mendukung rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian, menambah lajur transaksi di gerbang tol, pengalihan lalu lintas menuju jalur fungsional Japek II Selatan hingga menyiapkan sarana di lajur contraflow,” jelas Subakti.

Subakti menambahkan, untuk mengantisipasi kepadatan di GT Cikatama arah Jakarta kami telah memaksimalkan seluruh lajur transaksi hingga 35 lajur dengan penyiagaan 28 mobile reader dan petugas bantu transaksi.

Untuk mewujudkan perjalanan arus balik yang lancar, aman dan nyaman Jasa Marga juga akan terus berkolaborasi dengan para stakeholder terkait seperti Korlantas, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan Badan Usaha Jalan Tol lainnya.

BACA JUGA:Pemprov DKI Minta Pendatang Baru yang Masuk Jakarta Punya Skill dan Pekerjaan: Biar Siap Mental

Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras dan kerja cerdas dari segenap pihak seperti Kepolisian, Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga sebagai pengelola utama jalur tol, sehingga penanganan arus mudik dan balik dapat berjalan dengan baik.

“Secara umum, pencapaian-pencapaiannya sudah sangat baik jika dibandingkan dengan tahun 2023. Terutama dari sisi angka kecelakaan karena yang kita utamakan adalah keselamatan. Meskipun di tahun ini kita belum bisa zero accident, jika dibandingkan tahun lalu, angka kecelakaan dan angka korban meninggal mengalami penurunan yang cukup signifikan,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.

(Fajar Ilman) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: