Pengamat Militer Sebut Atasi OPM Bisa Libatkan Kopasus, Ini Alasannya
Satgas Damai Cartenz melakukan Patroli untuk mencegah gangguan dari kombatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu 20 April 2024-Dok. Satgas Damai Cartenz-
JAKARTA, DISWAY.ID - Penindakan Organisasi Papua Merdeka memerlukan penanganan khusus utamanya oleh aparat militer untuk mengatasi gangguan teror.
Dalam penanganan OPM di Papua, sejumlah pendapat muncul terkait dibutuhkannya keterlibatan anggota Kopassus.
BACA JUGA:Pengamat: Masalah OPM, Pemerintah Harus Pakai Cara Komprehensif
BACA JUGA:OPM Serang Pos Paro Dilumpuhkan Koops TNI Habema, Dua Berhasil Ditembak
Menurut pengamat militer, Khairul Fahmi, Kopassus memang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk misi operasi anti-insurjensi, separatisme, dan pemberontakan.
"Ya, tentu saja. Mereka memang memiliki kemampuan untuk menjalankan misi operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan, juga misi-misi intelijen tempur khusus hingga penghancuran sasaran spesifik yang memang dibutuhkan dalam operasi militer untuk mengatasi separatisme bersenjata," jelasnya, saat dikonfirmasi, Minggu 21 April 2024.
Khairul menegaskan bahwa dalam penanganan ini, Kopassus telah diterjunkan, bahkan tidak hanya Kopassus tetapi juga pasukan elit dari matra lainnya.
BACA JUGA:Waspada Isu Provokasi OPM, Satgas Pamtas Yonif 726/Tml Tetap Lakukan Patroli di Perbatasan RI-PNG
Namun, dia menekankan bahwa operasi militer saat ini merupakan perbantuan pada Polri, sehingga peran dan misi mereka adalah dalam rangka mendukung hal itu.
"Tapi operasi militer yang berjalan saat ini masih merupakan perbantuan pada Polri sehingga peran dan misi mereka juga ya dalam rangka mendukung hal itu," katanya.
Dia juga menyoroti pentingnya memahami bahwa setiap bentuk operasi akan menghadirkan peran dan misi yang berbeda dari setiap kekuatan tempur yang digelar.
Ini menunjukkan bahwa dalam konteks penanganan OPM di Papua, keragaman tugas dan tanggung jawab dapat menjadi kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan.
(Fajar Ilman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: