Bandara Sam Ratulangi Ditutup Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, 1.745 Penumpang Batal Terbang

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, 1.745 Penumpang Batal Terbang

Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ruang-Dok.Kemenhub-

JAKARTA, DISWAY.ID - Bandara Sam Ratulangi di Manado kembali ditutup sementara akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang, yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. 

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko menjelaskan, penutupan operasional bandara melalui informasi dari Notice to Airmen (NOTAM), dengan Nomor Notam: A1148/24 NOTAMR A1144/24. 

Penutupan mulai tanggal 30 April pukul 08.45 WITA sampai dengan pukul 12.00 WITA, dan diperpajang kembali selama 24 jam sampai dengan  tanggal 01 Mei 2024 pukul 12.00 WITA.

BACA JUGA:Gelar Halal Bihalal Bersama Anies dan Cak Imin Hari Ini, Timnas AMIN Dibubarkan?

BACA JUGA:Pemindahan Personel Polri ke IKN Dilakukan Bertahap, Karopenmas: Sejak 2022 Udah Ada 709 Orang

“Kami harus melakukan penutupan kembali operasional penerbangan Bandara Samratulangi karena sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan," jelas Ambar dalam pernyataan resmi pada Selasa, 30 April 2024. 

Ia menambahkan beberapa bandara dibawah wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado yang terkena dampak erupsi sehingga tutup operasional penerbangan. 

"Selain Sam Ratulangi ada beberapa bandara yang tutup sementara pada hari ini (30/4) akibat erupsi Gunung Ruang, yaitu Bandara Djalaluddin ditutup hari ini sampai dengan pukul 16 WITA," kata Ambar.

Sementara bandara lainnya yakni Bandara Melonguane, Bandara Naha, Bandara Siau, Bandara Bolaang Mongondow, Bandara Miangas, dan Bandara Pohuwato ditutup 24 jam terhitung mulai hari ini.

BACA JUGA:Pilkada DKI Jakarta 2024, Zaki Iskandar Ungkap Kesiapan Golkar Koalisi Dengan Gerindra

BACA JUGA:Beroperasi Mulai 1 Mei, KA Lodaya Bandung-Solo Gunakan Rangkaian New Generation, Ini Keunggulannya

Pihaknya, jelas Ambar, akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar. 

Pengamatan lapangan dilakukan satu jam sekali pada titik di sekitar bandara, dan apabila kondisi belum berubah maka Notam akan diperpanjang. 

“Kejadian ini adalah situasi force majeur, saya berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memahami jika ada keterlambatan  dan pembatalan penerbangan,"ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads