Nilai Mata Uang Melemah, Bank Danamon Berikan Saran dan Tips Investasi

Nilai Mata Uang Melemah, Bank Danamon Berikan Saran dan Tips Investasi

Nilai Mata Uang Melemah, Danamon Berikan Saran dan Tips Investasi-disway.id/Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sebagai institusi, selalu senantiasa menawarkan solusi finansial sesuai dengan kebutuhan nasabah, terutama dalam hal membangun masa depan finansial nasabah.

Hal tersebut Danamon tunjukkan dalam acara "Investasi 101: Membangun Masa Depan Finansial Anda" yang digelar di Menara Danamon, Jakarta, pada Rabu (08/05).

Dalam acara tersebut, Consumer Funding & Wealth Business Head Ivan Jaya memberikan beberapa alasan mengapa penting untuk memulai investasi dari usia muda.

BACA JUGA:Mantap! Bank Mandiri Raih Peringkat Satu Bank Pelat Merah Terbaik Versi Forbes

BACA JUGA:Laba Bersih PT FIF Tembus Rp1,1 Triliun, Naik 16,5% di Kuartal I 2024

Menurut Ivan, salah satu penyebab kelesuan nilai mata uang rupiah adalah, karena sedikitnya masyarakat dalam negeri yang tertarik untuk ber-investasi, sehingga menjadikan mata uang melemah ketika investor luar menarik investasinya.

"Ketika investor asing mencairkan dividennya, menukarnya menjadi dolar AS, lalu menariknya keluar dari Indonesia karena Indonesia sedang lagi tidak mengelola investasi akibat libur Lebaran misalnya, nanti akibatnya apa? Nilai mata uang melemah kan," kata Ivan.

Selain itu, Ivan menambahkan bahwa investasi juga salah satu faktor penting untuk melawan inflasi. Hal ini dikarenakan ber-investasi dapat mengurangi penurunan nilai mata uang akibat inflasi.

"Fungsi berinvestasi sangat penting untuk mengalahkan inflasi. 20 tahun terakhir ini inflasi tahunan mencapai 5,68 persen. Kalau menyimpan kekayaan di deposito, nilainya akan berkurang 1,04 persen," ujar Ivan.

BACA JUGA:Daftar Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 10.000 per Gram, Segini Kalau Mau Buyback

BACA JUGA:Lindungi Aset Berharga di Rumah dengan Brankas Chubbsafes Seri FORTIS, Buatan Indonesia Lho!

Selain itu, Ivan menambahkan bahwa ada 3 sikap yang harus dihindari oleh para calon investor sebelum berinvestasi.

Sikap pertama adalah Herding Behaviour atau perilaku “ikut-ikutan”, di mana investor membuat keputusan berdasarkan apa yang dilakukan orang lain, bukan berdasarkan analisis mendalam.

Kedua adalah menghindari ekspetasi yang tidak realistis. Ivan menekankan bahwa tidak ada jalan pintas untuk menjadi kaya dan janji return tinggi tanpa risiko sering kali merupakan indikasi penipuan atau ponzi scheme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: