Segini Waktu yang Dibutuhkan untuk Pembuatan Bahan Bakar Bioetanol
Dewan Energi Nasional Agus Pramono mengungkapkan perlunya dukungan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia, salah satunya dengan pengembangan energi baru terbarukan serta energi berbasis bahan baku nabati, di antaranya bioetanol.-Pixabay-
BACA JUGA:Awas! Bioetanol Lebih Mudah Terbakar daripada Pertalite, Cek Faktanya
BACA JUGA:Ini 10 Tanaman yang Mampu Menghasilkan Zat Bioetanol, Ada Jagung hingga Tebu!
2. Likuifikasi
Pada tahap likuifikasi, pati atau karbohidrat akan dihancurkan oleh enzim atau asam mineral agar karbohidrat menjadi lebih sederhana.
Jika bahan utama yang digunakan mengandung gula, maka tidak perlu dilakukan hidrolisis.
3. Proses Fermentasi
Kemudian melakukan fermentasi atau konversi gula menjadi etanol dan karbon dioksida. Proses ini dilakukan untuk menentukan jumlah dan kadar bioetanol yang dihasilkan.
Proses ini juga perlu dikontrol agar agar bioetanol yang dihasilkan berkadar tinggi dan berjumlah banyak.
BACA JUGA:Ini BBM yang Dijual SPBU Pertamina Beserta Harga Terbarunya, Ada Bioetanol Pengganti Pertalite
BACA JUGA:Mengenal Bioetanol, BBM Baru Pengganti Pertalite yang Mulai Dijual di SPBU
4. Proses Distilasi
Proses ini dilakukan untuk memisahkan bioetanol dan air sehingga bioetanol yang dihasilkan memiliki kadar 95 persen hingga 96 persen.
Sebagai informasi, titik didih air dan bioetanol berbeda sehingga kedua komponen tersebut dapat dipisahkan melalui titik distilasi.
5. Dehidrasi
Dehidrasi merupakan proses untuk mengeringkan atau menghilangkan sisa air di dalam bioetanol hingga mencapai bioetanol dengan kadar lebih tinggi 99,5% (fuel grade ethanol atau FGE).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: