Antisipasi Masalah Kesehatan, Kemenkes Beri Bantuan 62.3 Ton Obat-Obatan untuk Jamaah Haji Indonesia

Antisipasi Masalah Kesehatan, Kemenkes Beri Bantuan 62.3 Ton Obat-Obatan untuk Jamaah Haji Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan bantuan berupa obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk para jamaah haji sebanyak 62.3 ton.-kemenkes-

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan bantuan berupa obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk para jamaah haji sebanyak 62.3 ton.

Hal diungkapkan oleh Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS di KKHI Madinah.

Bantuan obat untuk jamaah haji sebanyak 62.3 ton tersebut diantaranya 2.872 koli obat dan 1.826 koli alat kesehatan.

“Tahun ini, dari tanah air kami membawa 2.872 koli untuk obat dan kemudian untuk perbekalan kesehatan alat kesehatan habis pakai sebanyak 1.826 koli. Totalnya, kami bawa dari Indonesia sebanyak 4.710 koli atau seberat 62,3 ton,” kata Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS di KKHI Madina dalam keterangan yang diterima oleh Disway.id, Rabu 15 Mei 2024.

BACA JUGA:Komentar Menohok Alvin Lim ke Hotman Paris yang Bela Konten Hoaks Richard Lee: Kuper Tak Baca Koran dan Hanya Minum-minum

BACA JUGA:Konten Hoaks Richard Lee Dicecar Alvin Lim: Masa Polisi Takut Dengan Dokter Itu

Direktur Agusdini menjelaskan 300 koli obat yang diberikan oleh jamaah haji Indonesia diantaranya terdiri daru psikotropika, insulin, dan obat perbekalam kesehatan lainnya.

Saat ini, obat tersebut masih dalam proses perjalanan ke Arab Saudi.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, pengadaan obat tahun ini lebih profesional dibandingkan tahun lalu. Pada tahun ini, perencanaan obat dibuat berdasarkan metode konsumsi dan morbilitas.

BACA JUGA:Gudang Senjata Israel Tel Hashomer Habis Terbakar

BACA JUGA:Ruang Amal Indonesia Diluncurkan, Wapres Ma'ruf Amin Harap Lembaga Amil Zakat Diperbanyak

”Tidak seluruhnya membeli di tanah air khususnya untuk cairan infus. Untuk infus, hanya membeli 25 persen dari tanah air dan 75 persen nya adalah membeli di Arab Saudi karena secara unit cost lebih ekonomis bila membeli di sini,” kata Dr. Agusdini.

”Kalau beli di Indonesia memerlukan transportasi yang mahal, bisa habis sekitar Rp 3-4 M sehingga, Alhamdulillah, dengan pengadaan obat yang 25 persen, khususnya infus, dibeli di Indonesia dan 75 persen di Arab Saudi, kita dapat menghemat kurang lebih Rp3 miliar,” tambahnya.

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Ayah terhadap Empat Anak di Jagakarsa Segera Masuk Tahap Persidangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: