Jamaah Haji Wajib Pakai Smart Card saat ke Arafah Muzdalifah dan Mina, Ini Alasannya

Jamaah Haji Wajib Pakai Smart Card saat ke Arafah Muzdalifah dan Mina, Ini Alasannya

Jemaah tak punya visa haji langgar syariat Islam.--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Para jamaah haji diminta membawa smart card atau kartu pintar yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi pada musim haji 2024.

Smart Card ini merupakan akses para jamaah untuk mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie memaparkan jemaah haji Indonesia diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna.

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Jemaah Haji, Kemenag: Gak Mesti ke Masjidil Haram, Salat di Semua Tanah Haram Pahalanya Sama!

"Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jemaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jemaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin.

BACA JUGA:Kisah Khaetami Tak Menyangka Bisa Naik Haji di Usia 21, Ingin Bahagiakan Ibunda

"Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jemaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil.

Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.

BACA JUGA:Lengkapnya Persiapan Tukinah Berangkat Haji, Dari Bumbu Pecel hingga Mustofa

"Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil.

Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih.

Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jemaah.

Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jemaah.

BACA JUGA:Oki Setiana Dewi Boyong Ria Ricis dan Shindy Putri Berangkat Haji, Ini Persiapannya

Apa saja data yang tersaji?

Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jemaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Makkah.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: